Suara.com - Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi optimis kolaborasi antara PKS dan PKB dengan membentuk koalisi akan menjadi daya tarik tersendiri, bukan saja untuk partai lain, tapi juga kandidat calon presiden.
Ia yakin koalisi PKB dan PKS ini akan lebih menyemarakkan kontestasi Pilpres 2024 karena tidak hanya ada dua pasangan capres. Mengingat koalisi PKB dan PKS disebut-sebut menjadi jalan ketiga di antara koalisi yang telah maupun yang akan muncul.
"Kalau PKB dan PKS bergerak bersama dengan kelebihan PKS dan PKB, ini akan menajdi perhatian semua capres," kata Aboe di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Walau optimis menjadi daya tarik bagi capres, diakui Aboe bahwa ada ganjalan untuk bisa mengusung capres. PKB dan PKS masih membutuhkan dukungan dari satu partai untuk bergabung.
Hal itu lantaran perolehan gabungan suara atau kursi PKB dan PKS di parlemen belum cukup atau belum mencapai ambang batas 20 persen untuk bisa mengusung capres lewat koalisi.
Karena itu diharapkan Aboe kehadiran kolaborasi PKB dan PKS dapat menjadi magnet bagi partai politik lainnya untuk bergabung dan mematangkan koalisi di jalan ketiga.
"Kita berharap pertemuan gabungan ini akan jadi magnet yang keras, magnet yang baik untuk para partai-partai yang lain yang bergabung. Kalau 50 (kursi) sama 58 (kursi), tinggal 7, artinya tinggal 1 partai," ujar Aboe.
"Ya kita lihat lah semoga berjalan panjang umurnya dan bisa bertahan," sambungnya.
Sebelumnya, Waketum PKB Jazilul Fawaid Jazilul memandang kolaborasi PKB dan PKS sebagai jalan ketiga di tengah-tengah kemunculan koalisi dan proses pembentukan koalisi yang kini berjalan di antara partai-partai.
Baca Juga: Siap Berkoalisi dengan PKB di Pilpres 2024, PKS Bahkan Tak Keberatan Muhaimin Jadi Capresnya
"Kalau ini bukan poros tengah disebutnya, ini jalan ketiga. Kalau jalan ketiga ini menjadi lompatan, ini tentu yang disebut dengan magnet baru," kata Jazilul.