Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkolaborasi membentuk koalisi. Pembentukan itu merupakan pembicaraan lebih lanjut usai dari Milad ke-20 PKS.
Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, mulanya komunikasi kedua partai itu terjalin lewat kehadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di acara Milad ke-20 PKS.
Dalam pembicaraan lebih lanjut, Aboe mengatakan, ada kecocokan antara PKS dan PKB yang ia nilai memiliki akar rumput yang serupa.
"PKS membuka peluang, siapa bertemu siapa, siapa dengan siapa. Kami ingin berperan moga-moga ada yang bertemu jodoh. Ternyata Cak Imin menanggapi dan besoknya langsung kita berdialog, buat PKS welcome, apalagi bersama PKB," kata Aboe di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Baca Juga: PKS-PKB Sepakat Bentuk Poros Ketiga, Hanya Butuh 7 Kursi untuk Usung Capres Sendiri
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengamini perkataan Aboe ihwal awal pembicaraam dua partai hingga akhirnya memutuskan berkolaborasi untuk Pilpres 2024.
"Pucuk dicinta ulam pun tiba, 20 tahun Milad PKS, ketua umum kami diberikan kesempatan untuk menyampaikan, ternyata di situ ada kata yang sama yang menurut saya ini fakta memang, semuanya kan harus berubah, PKB berubah PKS berubah, semua berubah," tutur Jazilul.
Jazilul memandang kolaborasi PKB dan PKS sebagai jalan ketiga di tengah-tengah kemunculan koalisi dan proses pembentukan koalisi yang kini berjalan di antara partai-partai.
"Kalau ini bukan poros tengah disebutnya, ini jalan ketiga. Kalau jalan ketiga ini menjadi lompatan, ini tentu yang disebut dengan magnet baru," ucap Jazilul.
Baca Juga: Keras Jadi Oposisi, PKS Kini Buka Peluang Gabung Koalisi Indonesia Bersatu