Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan elektabilitas tinggi dalam survei "Proyeksi Kandidat Kuat Kandidasi Pilpres 2024". Ia mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di survei Pilpres 2024.
Survei itu berdasarkan hasil survei Poltracking Indonesia. Nama Ganjar tampak menunjukkan tingkat keterpilihan tertinggi dan mengalahkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Dari beberapa simulasi yang kami lakukan, elektabilitas Ganjar Pranowo tetap yang paling tinggi," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Hanta menjelaskan, survei ini dilakukan dengan 18 simulasi nama calon presiden. Hasilnya, elektabilitas Ganjar sebesar 24,8 persen, Prabowo sebanyak 21,2 persen, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejumlah 15,5 persen.
Di urutan keempat dan seterusnya terdapat nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meraih 2,6 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapat 2,5 persen dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebesar 1,8 persen.
Tingkat keterpilihan Ganjar juga paling tinggi dalam simulasi 15 nama capres, yaitu 25,5 persen. Sedangkan Prabowo tetap berada di posisi kedua sebesar 21,2 persen, dan Anies di posisi ketiga dengan perolehan 16,1 persen.
Sementara dalam simulasi 10 nama capres, elektabilitas Ganjar meraih 26,9 persen, Prabowo mendapat 22,5 persen, dan Anies memperoleh 16,8 persen.
Selanjutnya, dalam simulasi tiga nama capres, elektabilitas Ganjar mencapai 30,6 persen, Prabowo mendapatkan 26,8 persen, dan Anies Baswedan memperoleh 19,8 persen.
"(Responden) yang tidak mau menjawab dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 22,8 persen," imbuh Hanta.
Kemudian, lanjutnya, dalam simulasi dua nama capres, Ganjar meraih 33,8 persen suara dan lagi-lagi masih unggul mengalahkan Anies Baswedan. Hal itu berbeda dengan simulasi capres antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.