Suara.com - Transportasi publik dan fasilitas penunjangnya biasanya dilengkapi dengan fitur-fitur yang memudahkan beberapa kelompok masyarakat, seperti kaum difabel, lansia, anak-anak, dan ibu hamil.
Namun nyatanya tidak semua transportasi publik dilengkapi dengan kemudahan tersebut. Misalnya saja tidak ada eskalator atau lift di stasiun, halte, dan terminal, padahal tentu diperlukan oleh kelompok-kelompok prioritas tersebut.
Hal itu pula yang ditemui di Stasiun Cakung, di mana lift dan eskalator di stasiun tersebut rusak sejak beberapa waktu lalu namun tak kunjung diperbaiki.
"Kejadian kemarin malam di Stasiun Cakung, seorang ibu hamil kelelahan karena lift dan eskalator kagak dibetul-betuliln sama @perkeretaapian," tulis akun Twitter @jalurbekasi, seperti dikutip Suara.com pada Kamis (9/6/2022).
Tampak di fotonya seorang ibu hamil yang sedang duduk di lantai stasiun sambil bersandar. Wanita itu tampak memegangi perutnya, seolah memastikan bahwa janin yang dikandungnya dalam kondisi baik-baik saja.
"Masa mau nunggu ada kejadian luar biasa dulu baru ada aksinya. Itu ada nyawa manusia yang belum lahir dipertaruhkan karena kalian ga beres kerjanya," sambung @jalurbekasi.
Di cuitan terpisah, akun tersebut juga menunjukkan bagaimana rupa tangga yang harus dilewati oleh para penumpang di Stasiun Cakung.
Anak tangganya sangat banyak dan bangunan stasiunnya sendiri cukup tinggi. Tentu bisa dibayangkan seberapa lelah ibu hamil lantaran beberapa warganet yang tidak sedang mengandung pun mengaku lelah bila harus mengakses tangga seperti itu.
"Ibu hamil disuruh naik turun tangga kaya gini gara-gara lift dan eskalator Stasiun Cakung ga dibener-benerin. Yang bener aja," kata @jalurbekasi.
Baca Juga: Beli Mie Ayam, Cewek Ini Malah Disuruh Penjual Lanjutkan Main Mobile Legends
"Tolong dibantu ini lift dan eskalator yang rusak mulu. Jangan sampai membahayakan nyawa penumpang," sambungnya, tak lupa menandai beberapa akun termasuk Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Cuitan ini mendapat perhatian banyak warganet yang menyayangkan minimnya sarana dan prasarana untuk memudahkan kelompok prioritas seperti ibu hamil.
Padahal kelompok prioritas sangat perlu mengakses transportasi publik, apalagi karena di area Jabodetabek juga lebih disarankan memakai kendaraan umum ketimbang pribadi.
"Wah bahaya ini bisa kena audit kemenaker, bakalan dicabut SIO untuk elevator dan eskalatornya. Seminimal mungkin setahun sekali diadakan pemeliharaan, bahkan lebih bagus lagi tiap 3 bulan sekali dilakukan preventive maintenance, dan tiap 5 taun diadakan uji riksa lagi," jelas warganet.
"Heraan banget, kayaknya hampir semua stasiun eskalatornya ga berfungsi dengan baik. Apa pihak stasiunnya mengurangi biaya maintenance atau gimana si?" keluh warganet.
"KRL gak ramah ya buat bumil, lansia, dan berkebutuhan khusus," kritik warganet lain.
"Heran hampir semua stasiun lift sama eskalatornya pada rusak. Apalagi manggarai, giliran udah penuh rame eskalator baru dibenerin. Capedeh," ujar warganet.
Sementara akun Twitter resmi KAI Commuter, @CommuterLine, mengaku sudah melakukan perawatan berkala terhadap sarana dan prasarana di stasiun terkait.
"Mengenai kendala fasilitas tersebut sudah kami teruskan kepada unit terkait, dan perawatan fasilitas kami lakukan secara berkala, tks," jawab @CommuterLine.
Meski begitu, jawaban dari @CommuterLine ini masih mendapat kritikan tajam dari warganet karena dianggap baru menanggapi permasalahan setelah cuitan @jalurbekasi tersebut viral di media sosial.
Untuk utas selengkapnya bisa dibaca di sini.
Kemudahan untuk Wanita dan Ibu Hamil di KRL
Bila merujuk pada laman krl.co.id, sebenarnya sudah disediakan beberapa kemudahan untuk penumpang wanita, ibu hamil, maupun kelompok prioritas lain.
Misalnya saja adanya gerbong kereta khusus wanita (KKW). Gerbong yang berada di rangkaian pertama dan terakhir KRL ini khusus ditujukan untuk penumpang wanita sehingga diharapkan lebih memberi rasa aman dan nyaman bagi penumpang wanita.
Lalu ada pula fasilitas berupa tempat duduk prioritas yang ditujukan untuk lansia, ibu membawa balita, wanita hamil, serta pengguna dengan disabilitas.
"Tempat duduk prioritas ini disediakan di ujung setiap kereta dan mulai tahun 2016 tersedia pula di peron stasiun," jelas krl.co.id.
Tak hanya itu, penumpang hamil kini juga bisa memiliki pin ibu hamil untuk membantu mendapat tempat duduk prioritas selama perjalanan dengan KRL.
Namun memang tak bisa dipungkiri, kemudahan-kemudahan ini tidak selalu bisa dirasakan oleh penumpang KRL yang membutuhkan.