Setelah acara deklarasi, para peserta acara bertakbir beberapa kali. Kemudian, teriakan "Anies Baswedan Presiden" selalu terdengar sepanjang acara, meskipun yang didukung tidak hadir di acara tersebut.
Diketahui, kelompok Majelis Sang Presiden yang mendeklarasikan dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024, diisi mulai dari simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Front Pembela Islam (FPI), hingga eks Narapidana Terorisme.
Hal tersebut terungkap dalam pernyataan sejumlah simpatisan yang ikut serta dalam acara tersebut. Panitia juga sempat meminta sejumlah orang yang ikut deklarasi untuk memberikan pernyataan. Salah satunya adalah Alif Akbar bin Abdurahman Al Yamani yang mengaku sebagai eks simpatisan Front Pembela Islam.
Selain Alif Akbar, pernyataan atas deklarasi tersebut juga disampaikan oleh Ali Zainal Abidin Assegaf yang mengaku sebagai eks anggota HTI, Bandar At-Tamini sebagai eks FPI, dan juga Kartono yang mengaku sebagai eks narapidana terorisme.
Kelompok LSM Damai
Sementara itu, kegiatan deklarasi juga berlangsung di salah satu hotel di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada 8 Juni 2022 pagi. Polisi menyebutkan bahwa penyelenggara kegiatan sekelompok orang yang mendeklarasikan Anies Baswedan capres 2024 berasal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Damai.
Untuk diketahui, di tengah kegiatan tersebut, muncul atribut yang mirip seperti bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Saat ini, polisi tengah memeriksa sejumlah saksi terkait kegiatan tersebut. Pemeriksaan oleh penyidik dilakukan terhadap pihak hotel, serta panitia penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Seperti itulah beberapa fakta deklarasi Anies Baswedan capres 2024 yang perlu anda ketahui hingga menimbulkan pro dan kontra.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Anies Baswedan Didukung Maju Pilpres 2024 oleh Majelis Ta'lim Bogor: Dulu Kami Pendukung Pak Prabowo