Suara.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menekan angka pengangguran di daerah tersebut. Pemkab Bekasi juga menyusun kerangka struktur kepengurusan satgas pengangguran.
"Kami sudah melakukan satu kali diskusi dengan 'stakeholder' untuk membentuk strukturnya, sebagian dari unsur dunia usaha. Nanti saya akan mengisi personel dari unsur pemerintah daerah," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.
Struktur satgas pengangguran ini nantinya akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, organisasi terkait seperti Kadin dan PHRI, sektor dunia usaia seperti pengelola kawasan industri, sampai unsur masyarakat.
Pemda bersama unsur-unsur terkait yang terlubat juga akan membenahi data kemiskinan akibat dampak pengangguran. Data program dari pemerintah dan lembaga sosial juga akan disatukan.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Purwakarta Tembus Rp100 Ribu per Kilo, Pedagang dan Pembeli Menjerit
Setelah itu satgas khusus pengangguran ini juga akan memetakan jumlah lowongan kerja yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Bekasi dalam jangka waktu tertentu.
"Kalau di pengangguran, kami ada beberapa step. Pertama membuat peta kompetensi yang dibutuhkan. Ternyata selama ini kami tidak ada peta itu," katanya.
"Jumlah perusahaan ada 7.000 sekian, tapi kami tidak tahu berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu bulan atau setahun, operatornya butuh berapa, programmer butuh berapa, ini yang tidak ada data terpadunya. Itu dulu yang akan kami bangun," tambahnya.
Menurut dia dengan mengetahui data lowongan kerja maka akan membantu pihaknya dalam penyaluran tenaga kerja lokal yang memiliki keahlian serta kompetensi khusus.
Pihaknya juga akan memiliki waktu untuk menyelenggarakan pelatihan kerja sehingga calon tenaga kerja lokal akan turut bersaing dalam dunia kerja dengan kemampuan khusus yang dibutuhkan sektor usaha.
Baca Juga: Pesantren Bernama Khilafatul Muslimin di Sukabumi Didatangi Polisi, Kurikulum Pembelajaran Diperiksa
"Untuk itu kami akan cari talent atau pencari kerja yang bisa memenuhi lowongan atau standar kompetensinya. Jika masih ada waktu, maka akan kami siapkan pelatihan atau vokasi. Kira-kira seperti itu," demikian Dani Ramdan. (ANTARA)