Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan imbauan bagi warga yang terdampak gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat untuk tidak perlu mengungsi ke dataran tinggi.
Mengacu pada informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa yang berpusat di koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.
BNPB mengimbau warga yang terdampak gempa untuk tetap waspada dan tidak panik karena gempa tidak berpotensi tsunami.
"BNPB mengimbau warga, khususnya di wilayah yang terdampak guncangan gempa untuk tidak panik, namun tetap waspada. Warga juga tidak perlu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, karena tsunami dipastikan tidak ada," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis pada Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: Sesar Penyebab Gempa Mamuju Belum Terpetakan
Bagi masyarakat yang sudah telanjur mengungsi ke dataran tinggi, BNPB mengimbau masyarakat untuk segera kembali turun untuk memeriksa kondisi rumah masing-masing.
Warga diminta untuk segera melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota setempat untuk mendapatkan dukungan bantuan tenda keluarga atau tenda darurat agar masyarakat dapat membuat tenda sementara di halaman rumah masing-masing apabila kondisi rumah rusak berat.
Masyarakat terdampak juga punya opsi untuk mengungsi di titik-titik pengungsian terpusat yang dibuka pemerintah daerah. Hal ini akan memudahkan pendataan dan distribusi bantuan.
"Selain itu, warga juga diharapkan tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari lembaga dan instansi terkait yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang dapat dipertanggungjawabkan," ujar Abdul.
Menurut laporan BNPB, kurang lebih 20 ribu warga Kabupaten Majene mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan lapangan terbuka setelah terjadi gempa bermagnitudo 5,8 di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu.
Baca Juga: Endapan Kuarter dan Bebatuan Lapuk Memperkuat Guncangan Gempa Mamuju
Berdasarkan laporan visual dari lapangan pada pukul 16.30 WIB, warga mulai mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwarna biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari pemukiman mereka dan di SMK Kota Tinggi.
Hal serupa juga dilakukan oleh warga Kabupaten Mamuju, karena khawatir terjadi gempa susulan dan potensi ancaman tsunami. Pantauan visual dari lapangan ada tiga titik pengungsian warga, yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju.
Sebanyak empat warga Kabupaten Mamuju dilaporkan mengalami luka sedang setelah terkena material reruntuhan bangunan Gedung PKK, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, ketika gempa terjadi. Saat ini, keempat warga tersebut telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju. (ANTARA)