Ormas BMI Serang Mahasiswa Papua yang Demo Tolak DOB, AMPTPI Kecam Pembiaran Polisi

Rabu, 08 Juni 2022 | 21:50 WIB
Ormas BMI Serang Mahasiswa Papua yang Demo Tolak DOB, AMPTPI Kecam Pembiaran Polisi
Massa dari Petisi Rakyat Papua (PRP) menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan daerah otonomi baru (DOB) dan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II di depan Asrama Papua di Makassar, Sulawesi Selatan, (Foto dok. PRP Sekber Makassar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa Petisi Rakyat Papua (PRP) diserang oleh ormas Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan saat menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan daerah otonomi baru (DOB) dan Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II. Kejadian itu berlangsung di depan Asrama Papua, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/6/2022) hari ini.

Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Se-Indonesia (AMPTPI) mengutuk tindakan kekerasan cum reaksioner tersebut. AMPTPI juga menyanyangkan adanya pembiaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian.

Sekjen AMPTPI, Ambrosius Mulait, menyampaikan aparat kepolisian seharusnya mengevaluasi terkait penegakan keamanan. Bentuk serangan dan provokasi terhadap massa PRP oleh ormas BMI, kata Ambros, adalah cara halus mengusir orang Papua.

"Aparat setidaknya adil dan harus evaluasi penegakan keamanan karena hal seperti ini terus terulang terhadap mahasiswa Papua di Makassar, dan cara ini juga mengusir orang Papua secara halus dari Indonesia," kata Ambros dalam keterangannya, Rabu malam.

Baca Juga: Serang Mertua hingga Kerabat Sendiri Menggunakan Senjata Tajam, Seorang Warga Paser Disebut Kerasukan Hal Gaib

Ambros menegaskan, negara seharusnya tidak menggunakan pendekatan militer dalam membungkam aspirasi rakyat Papua. Penolakan DOB dan Otsus, lanjut dia, seharusnya tidak dibungkam dengan cara represif.

"Apakah Indonesia mempertahakan Papua dengan cara represif? Ini bukan saatnya buka ruang demokrasi dengarkan suara rakyat West Papua," tegas Ambros.

Diserang Ormas

Insiden tersebut dikabarkan oleh Tolly Wanimbow selaku pimpinan Aliansi Mahasiswa Papua Komite Jakarta dalam pesan singkatnya kepada Suara.com malam ini. Tolly menyampaikan, massa aksi yang hendak menuju Monumen Mandala pada pukul 09.40 WIT dilempar batu hingga dipukul oleh massa BMI.

"Masa Aksi diadang oleh ormas reaksioner BMI di bawah Pimpinan Zulkifli. Masa Aksi dipukul dan di lempari batu," ucap Tolly.

Baca Juga: KontraS Nilai Penunjukan Paulus Waterpaw Sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat Akan Masifkan Isu DOB

Dari informasi yang diterima Tolly, ormas BMI juga memukul massa PRP menggunakan kayu. Sehingga, tiga massa aksi dari PRP mengalami luka-luka.

"Hingga tiga masa aksi mengalami sedikit pendarahan, lalu korlap mendapat pukulan di jari tangan hingga luka," jelas dia.

Memasuki pukul 11.20 WIT, massa aksi tetap bertahan di lokasi. Aparat kepolisian yang berjaga di lokasi disebut lebih berkompromi dengan ormas BMI dengan meminta massa PRP kembali ke Asrama Papua.

"Masa aksi tetap bertahan sekitar 5 menit hingga ormas mundur sekitar 6 meter dari asrama," jelas Tolly.

Massa BMI, kata Tolly terus memprovokasi massa PRP. Namun hal itu tidak ditanggapi oleh massa PRP yang tetap bertahan di depan Asrama Papua -- hingga akhirnya dua mobil polisi datang ke lokasi.

"Pukul 12.00 WIB, korlap langsung membacakan pernyataan sikap di dalam lingkungan asrama, walaupun tetap di Provokasi oleh ormas reaksioner," ucap Tolly.

Berdasarkan data yang ada, total massa aksi PRP berjumlah 40 orang. Sedangkan, ada 15 anggota polisi berseragam dan 20 anggota berpakaian bebas yang berjaga di lokasi kejadian.

Adapun massa BMI yang melakukan serangan ke arah massa PRP berjumlah 17 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI