Masyarakat dilarang sembahyang ke Pura untuk menyembah Dewa. Dewa-dewa pun geram dengan perilaku Mayadenawa yang sewenang-wenang dan akhirnya mengutus Bhatara Indra untuk melawannya dan turun ke dunia.
Ketika Bhatara Indra bertemu Mayadenawa, Bhatara mengatakan bahwa tindakan Mayadenawa salah. Mayadenawa tidak terima dan terjadilah peperangan. Namun kesaktia Bhatara Indra membuatnya menjadi pemenang. Mayadenawa pun tewas. Hari kemenangan tersebut kemudian diperingati sebagai Hari Raya Galungan.
Hari Raya Galungan dirayakan dua kali dalam satu tahun. Jarak antara Galungan dan Kuningan sendiri adalah 10 hari. Perhitungan tanggal perayaan tersebut berdasarkan kalender Bali. Galungan dilaksanakan setiap hari Rabu pada Dungulan, sementara Kuningan setiap hari Sabtu pada wuku Kuningan. Contohnya seperti Galungan pada tahun 2012 dirayakan pada 1 Februari 2012 dan 29 Agustus 2012. Kuningan di tahun 2012 telah dirayakan pada 11 Februari dan 8 September 2012.
Demikian sejarah Hari Raya Galungan yang saat ini populer dan identik di Bali. Perayaan ini sebagai bentuk rasa syukur masyarakat karena alam semesta dan seluruh isinya. Oleh karena itulah, perayaan ini identik dengan alam.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma