Keras Jadi Oposisi, PKS Kini Buka Peluang Gabung Koalisi Indonesia Bersatu

Rabu, 08 Juni 2022 | 17:40 WIB
Keras Jadi Oposisi, PKS Kini Buka Peluang Gabung Koalisi Indonesia Bersatu
Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan kalau pihaknya tidak pernah menutup pintu untuk berkoalisi dengan partai manapun, termasuk untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Padahal KIB merupakan bentukan partai-partai pendukung pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi saat ini.

Aboe menegaskan hal tersebut menyusul adanya sinyal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang membuka peluang untuk mengajak PKS berkoalisi untuk Pilpres 2024.

Menurutnya, kendati PKS membuka peluang yang sama dengan PKB, bukan lantas kemudian PKS menutup pintu peluang koalisi dengan KIB atau partai lain.

"Enggak ada istilah tutup pintu. Terbuka kita," kata Aboe di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga: Dugaan Pengibaran Bendera HTI di Deklarasi Anies Capres, Polisi: Sedang Pendalaman

Berkaitan dengan KIB, Aboe mengatakan bahwa PKS menjalin komunikasi dengan para pimpinan partai politik yang tergabung di KIB. KIB sendiri terdiri dari Partai Golkar, PAN dan PPP.

"Kita kontak-kontakan terus dengan Pak Airlangga, Pak Zul, biasa," ujarnya.

Sementara itu, berkaitan dengan peluang koalisi dengan PKB, Aboe mengaku PKS tidak masalah jika koalisi itu pada akhirnya mengusung Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon presiden.

Menurut Aboe apabila memang Ketua Umum PKB itu dianggap layak untuk maju maka PKS bisa mengobrolkan hal tersebut.

"Ya, enggak apa-apa kalau mau Cak Imin layak kita lihat, nanti kita obrol dulu," tuturnya.

Baca Juga: Soal Peluang PKB Koalisi dengan PKS, Jazilul PKB: Sangat Mungkin, Jika Menjanjikan Harapan

Meski demikian, Aboe memastikan nantinya PKS akan melihat rekam jejak kandidat yang tentu akan mereka usung, termasuk Cak Imin.

"Kita punya jejak digital orang ini kan ada, mau ke mana dia, siapa dia, bagaimana dia situasi kepribadiannya apa? Itu kan ada di depan mata kita," ujarnya.

"Oleh karena itu kita tidak akan buta dengan perjalanan waktu di belakang kemarin," sambung Aboe.

PKB Kasih Sinyal

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilu Fawaid bicara soal kemungkinan membangun koalisi dengan PKS. Ia berpandangan koalisi itu bukan hal mustahil terwujud.

Apalagi, dikatakan Jazilul jika ada potensi kemenangan antara koalisi yang terbangun.

”Jadi apapun koalisi itu, arahnya meraih kemenangan capres-cawapres. Apakah misalkan PKB dengan PKS mungkin berkoalisi? Sangat mungkin jika koalisi itu menjanjikan harapan menang dan menjanjikan harapan ke arah yang lebih baik,” tutur Jazilul kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).

Diketahui, pembicaraan koalisi antara PKS dan PKB itu menyusul kehadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di acara Milad ke-20 PKS di Istora Senayan.

Menurut Jazilul kedua partai itu memang memiliki romantisme masa lalu dalam berkoalisi. Mengigat PKB dan PKS -yang saat itu bernama Partai Keadilan- bersama dengan PAN, PBB dan PPP pernah mengantarkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden di tahun 1999.

Rekam jejak keduanya di satu koalisi yang sama kemudian berlanjut pada 2004 saat berhasil memenangkan pasangan SBY-Jusuf Kalla.

Karena itu, Jazilul berpandangan ada potensi meraih kemenangan lewat bergabungnya kembali PKB dan PKS di dalam satu koalisi.

”Artinya koalisi PKB dengan PKS ini bukan hal baru, bahkan pernah mendudukkan orang sebagai presiden. Apakah 2024 bisa membangun koalisi dan menjadikan capres koalisi itu menang, sangat mungkin,” ujar Jazilul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI