Suara.com - Akun Twitter @convomfs bagikan cuitan anonim yang mengomentari curhatan seorang netizen di Facebook. Cuitannya dibuat pada Rabu (08/06/22).
Dalam cuitannya, anonim ini mengomentari curhatan seorang ibu yang mengungkapkan kesedihannya saat anaknya menangis gara-gara tak ditumpangi mobil oleh tetangganya.
Anonim ini pun kemudian mengungkapkan bahwa tingkah seorang ibu ini sangat menyebalkan, karena sebetulnya tetangga tidak mempunyai kewajiban untuk menuruti keinginan anak dari sang ibu ini.
"Maaf kalau kesannya kasar, tapi jujur tetangga yang seperti ini nyebelin. Sekali ditumpangi, maunya numpang terus. Rasanya aku sebagai tetangga punya kewajiban nyenengin anaknya terus," tulis anonim.
Baca Juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau, Warga Dilarang Mendekat Dalam Radius 5 Kilometer
Anonim ini juga turut mengunggah foto tangkap layar berisi curhatan ibu-ibu tersebut.
Pada foto tangkap layar, tampak ibu-ibu ini mengirimkan curhatannya ke salah satu grup Facebook bernama Curahan hati seorang istri.
Awalnya, ibu ini mengungkapkan bahwa dirinya begitu sedihan karena tidak digubris saat anaknya ingin numpang naik mobil miliki tetangganya.
Ibu ini mengungkapkan bahwa sang anak sampai menangis karna ingin mencoba naik mobil.
"Sedih banget Bun. Tetanggaku punya mobil dan mau pergi. Nah, anak aku itu pengen ikut naik mobil. Karna kami orang susah, jangankan untuk beli mobil, motor aja masih Supra. Anakku sampai nangis pengen naik," curhat ibu ini.
Baca Juga: Viral Pasutri Bawa Anak Curi Motor di Jelambar Jakarta Barat, Polisi: Bukan Modus Baru
Selanjutnya, sosok ibu ini mengungkapkan kekecewaannya kepada tetangganya yang tidak mau menggubris keinginan sang anak. Padahal anaknya hanya ingin ikut naik mobil sebentar saja.
"Namanya anak-anak ya Bun. Orang mah naikin dulu sebentar, nanti kalau mau pergi, baru turun lagi. Ini sama sekali nggak digubris Bun alias cuek," tulisnya.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya juga tidak berharap tetanggnya berbuat baik kepada dirinya. Namun untuk seorang anak, seharusnya tetangganya bisa mengerti dan mau menuruti keinginan anaknya, meskipun hanya sebentar.
"Saya nggak berharap orang itu baik sama saya, tapi tolong lah namanya anak senengin dulu sebentar, karnakan di dalamnya juga ada anak seusia anak saya," jelasnya lagi.
Ibu ini mengungkapkan bahwa dirinya sampai menangis karena kejadian tersebut. Ingin memarahi anaknya, tapi ia tak tega kepada anaknya yang masih berusia 2 tahun ini.
Akhirnya ia hanya bisa menasihati anaknya dengan pelan-pelan.
"Sampai nangis saya Bun. Mau marah tapi kasihan masih kecil. Cuma bisa nangis sambil nasihatin pelan-pelan. Anakku usia 2 tahun Bun," pungkasnya.
Cuitan anonim di akun Twitter @convomfs ini pun menuai berbagai tanggapan dari netizen.
Banyak netizen yang setuju dengan cuitan anonim ini.
"Jujur iya. Pernah ada gini, terus dia nggak mau turun. Nah, ibu sama bapaknya cuek aja seolah-olah itu bukan anaknya. Bas***," ungkap netizen.
"Saya juga setuju Nder. Nanti kebablasan pingginnya numpang terus," kata netizen.
"Please stop normalize, 'Namanya juga anak-anak'. Gue muak," terang netizen.
"Seharusnya diajarin, anak juga diingetin kalau itu bukan barang milik kita. Diajari sedari dini bahwa kita bukan pemilik barang atau kendaraan tersebut. Nanti takutnya kebablasan sampai besar. Jangan menormalisasi, 'Namanya juga anak-anak'. Nanti keterusan ke depannya mau naik lagi," tulis netizen.
"Please lah. Jangan dinormalin hal begini. Mikirin yang punya mobil juga Bu. Kemauan anak nggak semuanya harus diturutin. Ditambah anak juga gampang di-distract sama hal lain. Bukannya nggak mau empati, tapi kalau nggak boleh ya udah gitu. Jangan tambah nurunin harga diri. Maaf," tambah netizen.