Mau Gantikan Gambir, Pengamat Ungkap Sederet Permasalahan Stasiun Manggarai

Rabu, 08 Juni 2022 | 17:21 WIB
Mau Gantikan Gambir, Pengamat Ungkap Sederet Permasalahan Stasiun Manggarai
Sejumlah menunggu kereta saat penerapan switch over (SO) ke-5 di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (30/5/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stasiun Manggarai direncanakan akan menjadi stasiun sentral yang melayani kereta jarak jauh, KRL dan kereta bandara. Menanggapi hal itu, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai rencana tersebut harus dipersiapkan dengan matang dan didukung dengan perubahan layanan serta fasilitas yang menunjang.

"Kekhawatiran publik terkait menumpuknya penumpang di Stasiun Manggarai dapat diantisipasi dengan perubahan dari beragam infrastruktur di Stasiun Manggarai," ujar Djoko saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (8/6/2022).

Djoko kemudian menilai kalau dengan ukuran bangunan 100 meter x 100 meter, maka stasiun itu akan padat. Kalau tidak padat, maka tidak bisa dikatakan sebagai stasiun modern.

Kendati demikian, hal yang terpenting menurutnya yakni daya dukungnya harus memadai baik di dalam stasiun maupun di luar stasiun.

Baca Juga: Mengenal Stasiun Manggarai: Stasiun Paling Sibuk di Indonesia Sejak 1918-an!

"Saat ini Stasiun Manggarai dinilai masih mengantongi masalah dalam infrastruktur pelayanan ke konsumen," paparnya.

Lebih lanjut, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu pun mengungkapkan kalau Stasiun Manggarai memiliki beberapa permasalahan yang berpotensi menganggu fungsinya sebagai stasiun sentral.

Permasalahan paling mendesak yakni akses menuju Stasiun Manggarai yang kurang memadai, yakni jalan sempit dan lingkungan sekitar yang padat, semrawut dan tidak teratur.

"Ruas jalan Tambak dan Jalan Manggarai Utara adalah jalan sempit. Selain itu, terdapat beberapa titik penyempitan jalan yang menjadi penyebab kemacetan. Antara lain di terowongan lintas bawah Manggarai, area drop off depan stasiun dan jembatan dekat pintu air," tuturnya.

Karena itu, jika rencana tersebut terealisasi, maka pemerintah harus menuntaskan permasalahan yang ada di Stasiun Manggarai. Permasalahan yang dimaksud terkait dengan infrastruktur, akses menuju stasiun hingga lahan parkir kendaraan.

Baca Juga: Benarkah Stasiun Manggarai Angker? Kisah Urban Legend Stasiun Tersibuk di Indonesia

"Agar pemerintah menuntaskan problem tersebut lebih dahulu. Salah satunya memikirkan daya tampung dari Stasiun Manggarai. Akses jalan dan kapasitasnya tidak jauh beda dengan di Stasiun Gambir. Juga lahan parkir perlu untuk kendaraan bermotor dan tidak bermotor," ungkap Djoko.

Adapun alasan teknis pemilihan lokasi tersebut karena tidak hanya KA jarak jauh, namun Stasiun Manggarai juga disiapkan sebagai pusat perlintasan kereta bandara dan kereta listrik commuter line (KRL).

"Akibatnya, fungsi Stasiun Gambir akan beralih menjadi stasiun biasa sebagaimana stasiun lain yang dilintasi KRL," tutur dia.

Tak hanya itu, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut mengatakan Stasiun Manggarai adalah stasiun sentral yang pengembangannya masih memungkinkan berdasarkan pertambahan frekuensi jumlah perjalanan KA, meliputi KRL, KA Jarak Jauh maupun Kereta Bandara.

Dengan pemusatan Stasiun Manggarai, maka bottleneck berupa perlambatan headway atau kereta masuk ke stasiun berikutnya tidak akan terjadi seperti sekarang ini.

Sekarang ini kata Djoko, bottleneck-nya itu ketika KRL mau masuk Stasiun Manggarai, harus menunggu kereta yang lain lewat dulu.

"Katakanlah kereta jarak jauh atau kereta barang. Ke depan tidak akan seperti itu. Kemudian, di Stasiun Gambir juga masih terlihat, ke depan tidak akan lama menunggunya untuk kereta listrik. Peralihan sinyal atau switch over adalah salah satu upaya menata lalu lintas kereta di dalam Stasiun Manggarai," katanya.

"Baik itu KRL, kereta jarak jauh, kereta bandara pun bisa dipusatkan di Stasiun Manggarai. Karena pengembangan Stasiun Manggarai memang didesain untuk perencanaan pengembangan jika kapasitas penumpang sudah semakin tinggi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI