Suara.com - Pada Senin (6/6/2022) lalu media sosial dihebohkan dengan aksi sekelompok orang yang mengatasnamankan dirinya sebagai FPI Reborn.
Dengan pakaian seba putih, mereka menggelar aksi di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, sambil membawa poster bertuliskan dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Publik merasa heran dan bertanya-tanya dengan aksi yang mengatasnamakan FPI tersebut, sebab sebelumnya pemerintah telah menyatakan FPI sebagai organisasi terlarang di Indonesia.
Ada yang menduga jika aksi tersebut merupakan rekayasa. Ketua Umum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Muhammad Alatas telah membantah keterlibatan FPI yang ia pimpin dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Intip 5 Gaya Liburan Mutiara Baswedan, Putri Anies Baswedan yang Baru Dilamar Kekasih
Benarkah demikian? Berikut fakta-fakta seputar aksi FPI palsu.
1. Koordinator Bernama Edi
Aksi FPI Reborn dipimpin oleh seorang pria yang bernama Edi. Sosok Edi juga diduga pernah menjadi koordinator di beberapa aksi demo. Ia diketahui kerap menggunakan sebuah mobil yang memiliki nomor kendaraan yang sama.
Mobil tersebut juga pernah ia gunakan saat menggelar aksi menolak Formula-e di depan kantor KPK.
2. Dibayar Rp150 Ribu
Baca Juga: Massa Deklarasi Dukung Anies Ngaku FPI Dibayar Rp150 Ribu, Refly Harun: Ini Jelas Fitnah!
Seorang peserta aksi membeberkan jika saat mengikuti agenda tersebut mendapat bayaran Rp 150 ribu setiap orangnya.
Video pengakuan pria tersebut diunggah akun Twitter @DPP_LIP atau Lembaga Informasi Persaudaraan yang dikelola DPP FPI. Berdasarkan pengakuannya, sehari sebelum aksi yang mereka gelar di Kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022), dia mendapat telepon dari seorang bernama Edi yang memintanya memimpin doa.
"Disuruh baca doa atau berdoa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak para jemaah dan santri ke Monas. Saya berangkat jam 07.00 WIB, dari lokasi langsung menuju ke lokasi ke Monas," kata pria tersebut dalan video seperti dikutip Suara.com, Selasa (7/6/2022).
3. DPP FPI membantah keterlibatan dalam aksi tersebut
Ketum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI), Muhammad Alatas membantah dengan keras keterlibatan organisasi yang ia pimpin dalam aksi tersebut.
Ia juga menyebut, hingga kini pihaknya belum pernah menyinggung soal calon Presiden yang akan didukung pada pemilu 2024 mendatang.
"DPP Front Persaudaraan Islam sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam Aksi Dukung Mendukung Capres 2024 mana pun, dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apa pun terkait Capres 2024," tegasnya dalam keterangan tertulis, Senin (6/6/2022).
4. Peserta kaget tidak menemukan pengurus FPI di lokasi
Namun saat tiba di lokasi, dia mengaku tidak menemukan tokoh atau para petinggi FPI di lokasi.
"Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendara FPI. Sementara saya tidak melihat pengurus, tokoh besar FPI atua Front Persaudaraan Islam yang berada di lokasi," ungkapnya.
Pria tersebut pun mengaku, dia telah diperalat dan merasa dibohongi oleh orang bernama Edi.
"Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Edi). Selesai acara tersebut maka para jamaah, selesai jam 11.30, selesai jam 11.30 maka kami pulang," kata dia.
Namun sebelum meninggalkan lokasi, orang yang bernama Edi tersebut, membagi-bagikan uang Rp150 ribu kepada setiap peserta.
5. FPI tidak pernah melakukan aksi apapun pada 6 Juni 2022
Muhammad Alatas menegaskan, saat ini FPI pimpinannya sedang fokus mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga belum memiliki waktu untuk memikirkan Capres yang akan didukungnya
"Bahwa Front Persaudaraan Islam dari tingkat Pusat sampai Ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apa pun pada Senin 6 Juni 2022, sehingga bila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu," ujarnya.
6. FPI pertanyakan aktor di balik FPI Palsu
Kuasa hukum Habib Rizieq, Aziez Yanuar mempertanyakan siapa dalang dibalik gelaran massa yang mengatasnamakan FPI Reborn.
Karena pihak FPI (Front Persaudaraan Islam) sendiri sampai saat ini belum pernah menyebut nama yang mereka akan mereka dukung pada Pilpres 2024 mendatang.
"Sehingga klaim mengatasnamakan FPI patut dipertanyakan siapa di balik ini semua (FPI Reborn)," kata Aziz saat dihubungi Suara.com, Senin (6/6/2022).
Kontributor : Damayanti Kahyangan