3 Fakta Menarik Stasiun Gambir: Berasal dari Tanah Rawa dan Ada Fasilitas Hotel Transit

Rabu, 08 Juni 2022 | 14:12 WIB
3 Fakta Menarik Stasiun Gambir: Berasal dari Tanah Rawa dan Ada Fasilitas Hotel Transit
Stasiun Gambir. [suara.com/Dian Rosmala/ Handita Fajaresta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini Stasiun Gambir jadi perbincangan karena dikabarkan akan dipensiunkan melayani perjalanan jarak jauh. Kabarnya Stasiun Gambir yang pada awalnya melayani Kereta Api jarak jauh akan digantikan oleh Stasiun Manggarai yang dijadikan sebagai stasiun sentral di Jakarta ketika proses revitalisasinya selesai.

Akan tetapi, KAI telah membantah bahwa Stasiun Gambir telah pensiun. Stasiun Gambir masih tetap melayani perjalanan kereta api jarak jauh.

Terlepas dari kabar itu, Stasiun Gambir punya sejarah panjang sejak berdiri pada 1846 silam serta beberapa fakta menarik yang tersimpan di dalamnya. Yuk simak fakta menarik Stasiun Gambir berikut ini.

1. Berasal Dari Tanah Rawa

Baca Juga: Terkait Pengalihfungsian Stasiun Gambir Jadi Lintasan KRL, Ini Respons PT KAI

Stasiun Gambir awalnya merupakan tanah rawa milik Anthony Paviljoen. Kemudian pada 1697, tanah rawa itu dibeli oleh Cornelis Chastelein lalu dibangun sebuah rumah dengan dilengkapi dua kincir sebagai penggiling tebu. Pada tahun 1871, bangunan itu diubah menjadi sebuah halte Koningspelin alias halte lapangan raja.

Namun halte itu diubah lagi menjadi Stasiun Weltevreden dan dibuka pada 4 Oktober 1984. Dari sinilah awal cerita kawasan Gambir jadi salah satu perlintasan kereta. Sejak saat itu hingga tahun 1906, stasiun ini digunakan untuk pemberangkatan tujuan Bandung dan Surabaya.

Pada 1937, stasiun ini diresmikan sebagai stasiun Batavia Koningsplein. Hingga akhirnya 55 tahun kemudian pada 1992, stasiun direnovasi besar-besaran menjadi stasiun layang dan berubah menjadi stasiun Gambir. Sejak saat itulah stasiun ini menjadi ruas jalur kereta Jakarta Kota-Manggarai.

2. Punya Hotel Sampai Toilet Berlapis Granit

Stasiun Gambir punya 3 tingkat dengan susunan tingkat pertama ada aula utama, loket, tempat makan dan toko serta layanan perbankan. Kemudian di lantai dua ada ruang tunggu dan beberapa tempat makan cepat saji. Terakhir di lantai atas ada peron dan jalur lintasan kereta.

Baca Juga: Simak! Ada Kabar Gembira untuk Penumpang KRL Bekasi-Cikarang yang Transit di Stasiun Manggarai

Pada 2015 lalu, KAI meluncurkan fasilitas hotel transit dilengkapi dengan fasilitas kamar yang disewakan dalam hitungan jam. Hotel transit milik PT KAI ini menawarkan 3 tipe kamar yakni VIP, single room, twin bed room dan double bed room dengan fasilitas inap jangka pendek mulai 6 jam, 8 jam, 12 jam dan maksimal 24 jam.

Toilet di stasiun Gambir juga menjadi sorotan karena di bagian lantai dan dindingnya dilapisi dengan granit. Menariknya, ada monitor toilet satisfaction di depan toilet agar pengguna bisa langsung menilai kepuasan saat menggunakan toilet.

3. Bukan Dipensiunkan Tapi Dialihfungsikan

Santer beredar kabar Stasiun Gambir akan dipenisunkan. Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, saat ini Stasiun Gambir masih beroperasi seperti biasa, tidak pensiun.

Hanya saja untuk ke depannya, Stasiun Gambir akan lebih diprioritaskan untuk pelayanan KRL (Kereta Rel Listrik) dan bukan diperuntukkan bagi pelayanan jarak jauh.

Itulah fakta menarik dari Stasiun Gambir yang dikabarkan akan dialihfungsikan untuk pelayanan KRL.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI