Apa Itu Keausan Tanah yang Jadi Alasan Pembatasan Pengunjung Candi Borobudur?

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 08 Juni 2022 | 11:58 WIB
Apa Itu Keausan Tanah yang Jadi Alasan Pembatasan Pengunjung Candi Borobudur?
Staf Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB), Mura Aristina menunjukkan batuan Candi Borobudur yang terkikis akibat pijakan kaki para pengunjung. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengelola Candi Borobudur telah menetapkan kebijakan terkait pembatasan pengunjung. Pembatasan ini diberlakukan karena alasan keausan tanah yang mulai terjadi di kawasan Candi. Apa itu keausan tanah?

Akibat pembatasan kuota pengunjung Candi Borobudur maksimal 1200 orang per hari ini, harga tiket pun mengalami perubahan. Tak sembarang pengunjung yang boleh naik ke puncak stupa, wisatawan domestik harus membayar tiket lebih mahal yakni Rp 750 ribu untuk naik ke puncak. Sementara untuk tiket reguler bagi pengunjung domestik masih di angka Rp 50 ribu.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC) menjelaskan bahwa kebijakan tersebut telah berlaku. Menurut Direktur Utama PT TWC Edy Setijno mengatakan bahwa pihaknya mendukung keputusan pemerintah karena pertimbangan aspek konservasi Candi Borobudur.

Tujuan pembatasan tersebut untuk menjaga dan melestarikan Candi Borobudur yang sudah mulai terdampak karena jumlah wisata yang terlalu banyak sebelum pandemi.  Berdasarkan hasil penelitian Balai Konservasi Borobudur, telah ditemukan bagian keausan batu dan kerusakan di bagian relief.

Baca Juga: Perbandingan Tiket Candi Borobudur dengan 4 Wisata Dunia Lainnya, Lebih Mahal Mana?

Keausan Tanah

Keausan tanah sebenarnya digunakan di bidang teknik sipil. Sedangkan di bidang Teknik Geologi, istilah yang tepat yakni pelapukan

Pelapukan ini membuat material batuan mengalami perubahan fisik dan kimia seperti hancur, retak dan kemunculan partikel lain.

Ada beberapa cara untuk mencegah percepatan pelapukan yakni dengan mengurangi proses fisik dan kimiawi. Oleh karena itu batu candi tak boleh dilompati, dipukuli, diduduki, diinjak, dan lain-lain seperti yang ada di papan peringatan candi selama ini.

Demikian penjelasan terkait dengan keausan yang menjadi alasan pembatasan pengunjung Candi Borobudur. 

Baca Juga: Sejarah dan Fakta Menarik Candi Borobudur di Tengah Kontroversi Harga Tiket Rp750 Ribu

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI