Keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin tidak terlepas dari NII. Hal tersebut disebabkan sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan kelompok NII.
Abdul Baraja sendiri adalah pendiri sekasligus pimpinan Khilafatul Muslimin yang juga merupakan mantan anggota kelompok NII.
Selain itu juga, ia pernah mendirikan pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasyir dan lainnya.
Oleh sebab itu, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Nurwahid menyatakan, gerakan Khilafatul Muslimin sangat berbahaya dan ada kaitannya dengan kelompok radikal terorisme.
Menurut dia ada beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat Khilafatul Muslimin, diantaranya:
Pertama, aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cinta ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainya.
Walaupun dalam pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya.
Kedua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme.
Abdul Qadir pernah ditahan dua kali
Baca Juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka, Polisi: Kegiatan Khilafah Melawan Hukum
Abdul Qadir Baraja disebut suda pernah dua kali ditahan polisi. Pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ia ditahan selama 3 tahun. Kemudian pada 1985 ia ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, karena terkait dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur.