Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin yang Ditangkap di Lampung

Rabu, 08 Juni 2022 | 08:16 WIB
Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin yang Ditangkap di Lampung
Khilafah Khilafatul Muslimin Abdul Qadir Hasan Baraja diwawancarai di Kampung Khilafah, Desa Karang Sari, Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan, Kamis (2/6/2022) malam. [Suaralampung.id/Ahmad Amri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian berhasil menangkap pimpinan sekaligus pendiri Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja di Provinsi Lampung pada Selasa (7/6/2022).

Kabid Humas Metro Jaya, Kombes Pol Enda Zulpan mengatakan, Abdul Qadir sedang dibawa oleh polisi dari Lampung ke Jakarta untuk diperiksa di Mapolda Metro Jaya.

"Hari ini kita tangkap pimpinan tertinggi. Pelaku lagi dibawa ke Jakarta, ke Polda Metro," kata Zulpan, Selasa (7/6/2022).

Penangkapan pimpinan Khilafatul Muslimin itu dilakukan setelah Polda Metro Jaya menyelidiki kegiatannya di Jakarta, sekaligus membentuk tim untuk melakukan penangkapan tersebut.

Baca Juga: Pimpinan Khilafatul Muslimin Jadi Tersangka, Polisi: Kegiatan Khilafah Melawan Hukum

Abdul Qadir diburu polisi setelah viral video rombongan konvoi sembari menuliskan “Kebangkitan Khilafah” dengan disertai bendera bertuliskan arab di Cawang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Dan berikut adalah rangkuman sepak terjang Abdul Qadir bermula dari tahun 1970:

Ikut Mendirikan NII dari tahun 1970

Brigjen Anwar Nurwahid selaku Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI, mengatakan, Khilafatul Muslimin yang dipimpin oleh Abdul Qadir Hasan Baraja telah berdiri sejak 1997.

Tak hanya mendirikan Khilafatul Muslimin, dia juga ikut andil dalam mendirikan Negara Islam Indonesia di Lampung pada tahun 1970.

Baca Juga: Soal Biaya Operasional Website hingga Buletin Besar, Polisi akan Dalami Sumber Dana Khilafatul Muslimin

Salah Satu Pendiri Pesantren Al Mukmin Ngruki

Keberadaan kelompok Khilafatul Muslimin tidak terlepas dari NII. Hal tersebut disebabkan sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan kelompok NII.

Abdul Baraja sendiri adalah pendiri sekasligus pimpinan Khilafatul Muslimin yang juga merupakan mantan anggota kelompok NII.

Selain itu juga, ia pernah mendirikan pondok pesantren Al-Mukmin Ngruki bersama Abu Bakar Baasyir dan lainnya.

Oleh sebab itu, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Nurwahid menyatakan, gerakan Khilafatul Muslimin sangat berbahaya dan ada kaitannya dengan kelompok radikal terorisme.

Menurut dia ada beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat Khilafatul Muslimin, diantaranya:

Pertama, aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cinta ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainya.

Walaupun dalam pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya.

Kedua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal seperti NII, MMI dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme.

Abdul Qadir pernah ditahan dua kali

Abdul Qadir Baraja disebut suda pernah dua kali ditahan polisi. Pertama pada Januari 1979 berhubungan dengan Teror Warman, ia ditahan selama 3 tahun. Kemudian pada 1985 ia ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, karena terkait dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI