Suara.com - Polisi menggerebek pesta bikini di Perumahan Pesona 2 Depok, Jawa Barat, yang diikuti hampir 200 orang. Penggerebekan dilakukan pada Minggu (5/6/2022) dini hari.
Pantauan Suara.com pada Selasa (7/6/2022), rumah yang menjadi lokasi pesta berada di ujung kompleks. Rumah tersebut kini tampak sepi tanpa ada kegiatan.
Pihak sekuriti yang berada di pos jaga membenarkan jika rumah besar yang berada di bagian ujung merupakan tempat pesta berlangsung. Hanya saja, pihak sekuriti enggan memberikan keterangan dengan alasan tidak sedang berjaga saat peristiwa tersebut berlangsung.
Sementara, tidak tampak aktivitas orang-orang di sejumlah rumah yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Pada sore hari, rumah-rumah itu tampak tertutup.
Salah satu keterangan yang dapat dihimpun hanya berasal dari penjaga rumah. Dia mengatakan, panitia acara pesta mengaku berasal dari kampus yang hendak membikin acara ulang tahun.
"Awalnya mereka bilang dari kampus buat acara ulang tahun," ucap Tiar.
Karena mengaku berasal dari kalangan mahasiswa, pemilik rumah memberikan harga 'pelajar' kepada para panitia acara. Adapun harga sewa rumah untuk kelas mahasiwa hanya dipatok sebesar Rp5 juta.
"Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kaya gitu. Harga mahasiswa, Rp5 juta untuk satu malam," ucap dia.
Menurut Tiar, rumah tersebut memang kerap disewakan untuk berbagai acara. Mulai dari gathering, reuni, hingga halal bi halal.
Baca Juga: Pro Kontra Private Party di Depok yang Digerebek, Warganet Debat Perizinan
"Memang tempat ini disewain untuk gathering, halal bihalal, syuting, reuni, kaya gitu acara keluarga juga," sambungnya.
Tiar mengaku kecolongan dengan adanya insiden tersebut. Pasalnya, panitia mengaku hanya menggelar pesta ulang tahun dan hingga akhirnya digerebek pihak kepolisian.
Dia juga merasa ada yang janggal saat panitia acara Privat Party hendak menyewa rumah tersebut. Tiar mengatakan, panita baru menyewa dua atau tiga hari sebelum acara berlangsung.
"Acara itu anah serba dadakan, mereka nyewanya dua atau tiga hari sebelum acara. Jadi pertama ada perempuan yang ngehubungin, kemudian kedua lain orang," papar Tiar.
Polisi memgklaim masih mendalami dan menyelidiki ada atau tidaknya unsur pidana di balik kasus pesta tersebut. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa pihak panitia hingga saksi-saksi.
"Nanti unsur pidananya di mana nanti penyidik yang mendalaminya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa (7/6/2022).
Meski begitu, Zulpan tidak menyebut berapa jumlah orang yang telah diperiksa terkait kasus ini. Dia hanya menyebut salah satu yang telah diperiksa merupakan pihak penyelenggara.
"Yang jelas berapa orang sudah diambil keterangan termasuk penyelenggara," katanya.