Suara.com - Stasiun Gambir dikabarkan akan pensiun dalam melayani kereta api jarak jauh antar kota. Kabarnya Stasiun Gambir akan digantikan oleh Stasiun Manggarai .
Lalu, seperti apakah fasilitas Stasiun Manggarai yang ramai disebut memiliki gaya seperti Stasiun di Jepang tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Bangunan Stasiun Manggarai yang baru ramai disebut oleh publik, memiliki gaya bangunan ala-ala Jepang, terutama fasilitas yang disediakan di bangunan baru tersebut.
Fasilitas utama peron 10-11 untuk jalur Depok/Bogor-Manggarai dan sebaliknya berada di lantai 2 sisi barat. Sedangkan jalur 12-13 Depok/Bogor-Jakarta Kota untuk sisi timur.
Baca Juga: Sejarah Stasiun Gambir yang Akan Pensiun, Dinamai dari Letnan Belanda
Adapun bangunan lantai 2 disebut-sebut memiliki nuansa seperti bangunan Jepang. Modernisasi bangunan Stasiun Manggarai tersebut tidak terlepas dari program double-double track untuk kereta layang yang dibangun secara terintegrasi di Jabodetabek.
Terdapat sebanyak 4 jalur baru di Stasiun Manggarai, tidak hanya itu, stasiun tersebut juga terintegrasi dengan Kereta Bandara Soekarno-Hatta yang berada di bawah stasiun, tepatnya di Jalur 8.
Diketahui, jalur layang Stasiun Manggarai tersebut sudah mulai dioperasikan sejak 25 September 2021. Di hari tersebut, KAI memfungsikan peron 10, 11, 12, dan 13.
Peron tersebut berada pada jalur layang (elevated track) di bangunan baru Stasiun Manggarai untuk KRL, relasi Jakarta Kota-Bogor PP.
Untuk layanan naik turun pengguna KRL Lin Central relasi Bogor/Depok-Jakarta Kota, akan dilayani pada peron jalur 10 atau 11 di lantai 2 bangunan baru Stasiun Manggarai.
Baca Juga: KRL Commuter Line Direncanakan Bisa Berhenti di Stasiun Gambir, Ini Kata KAI
Sedangkan pelayanan naik turun pengguna KRL Lin Sentral relasi Jakarta Kota-Bogor/Depok, akan dilayani pada peron jalur 12 atau 13 di lantai 2 bangunan baru Stasiun Manggarai.
Masyarakat yang menggunakan Stasiun Manggarai ini bisa memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada untuk berpindah kereta maupun keluar Stasiun Manggarai, yaitu eskalator, lift, maupun tangga.
Stasiun Manggarai tersebut juga menyediakan akses langsung ke Halte Transjakarta Manggarai, karena tersedia pintu keluar masuk stasiun di sisi barat yaitu Dr. Saharjo yang saat ini sudah bisa digunakan.
Bangunan di Stasiun Manggarai tersebut juga dilengkapi dengan guiding block atau penunjuk jalan untuk orang-orang disabilitas. Bangunan juga dilengkapi elevator atau lift bagi mereka yang tidak bisa menggunakan atau menaiki anak tangga.
Tidak hanya itu, fasilitasi canggih lainnya terletak pada penjualan tiket otomatis yang disediakan oleh Stasiun Manggarai tersebut, baik untuk pembelian baru ataupun pengisian uang layanan kartu multi trip dari Commuter Line atau KRL.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa