Suara.com - Peristiwa berdarah yang terjadi di Kabupaten/Provinsi Gorontalo tampaknya bisa dijadikan pelajaran bagi pasangan suami istri yang terbiasa bermain media sosial (medsos).
Pasalnya, kasus ini bermula dari tudingan suami kepada istri yang kerap update medsos hingga pasangannya tersebut menuding adanya pria idaman lain.
Kejadian nahas ini dialami PA alias Popi (29) Warga Perum Altira Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang dibunuh suaminya sendiri, IP alias Fandi (40).
Untuk sementara, Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo menduga, jika kasus yang menggegerkan warga Gorontalo itu dilatarbelakangi perasaan cemburu Fandi yang menuduh Popi berselingkuh.
Baca Juga: Suami Cemburu Lihat Istri Aktif di Media Sosial, Berujung Penganiayaan dan Pembunuhan
Rasa cemburu Fandi membuncah karena aktivitas Popi yang aktif di medsos seperti Facebook setiap hari.
Fandi yang bekerja sebagai sopir kontainer pun mencurigainya berselingkuh hingga membuat hubungan rumah tangga pasangan suami istri tersebut menjadi tidak harmonis.
Perasaan cemburu dan tuduhan perselingkuhan membuat keduanya seringkali cekcok. Hingga tetangga yang tinggal bersebelahan rumah dengan Fandi dan Popi enggan ikut campur. Puncaknya terjadi saat pertikaian pada Senin (6/6/2022) malam yang membuat nyawa Popi melayang.
Dikutip dari Gopos.id-jaringan Suara.com, Fandi dan Popi diketahui terlibat cekcok di teras rumah sekitar pukul 20.30 WITA.
Adu mulut pasangan yang berselisih usia 11 tahun itu pun terdengar hingga telinga tetangga. Setengah jam kemudian, Fandi menarik Popi masuk ke dalam rumah. Saat berada di dalam rumah, pertikaian Fandi dan Popi makin menjadi.
Fandi yang emosi kemudian mengambil senjata tajam dari dalam lemari dan menyerang Popi. Saat tragedi berdarah itu terjadi di dalam rumah, hanya ada sang buah hati.
“Pelaku mendatangi kantor Polsek Telaga untuk melaporkan kejadian yang diperbuatnya. Ia mengaku telah memukul istrinya,” ujar Kapolres Gorontalo AKBP Ahmad Pardomuan melalui Kasat Reskrim Polres Gorontalo Iptu Agung Gumara Samosir.
Baca Juga: Terduga Pembunuh Sadis Pensiunan RRI Madiun Ternyata 4 Orang, Aksi Pelaku Terekam CCTV
Setelah menerima laporan, personel Polsek Telaga mendatangi lokasi kejadian dan menemukan Popi sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Korban lalu dievakuasi ke Rumah Sakit MM Dunda Limboto. Bersamaan dengan itu petugas juga turut mengevakuasi buah hati Fandi dan Popi dari lokasi kejadian.
“Saat ini Polres Gorontalo masih terus melakukan pendalaman mengenai sebab musabab kasus penganiayaan yang merenggut nyawa korban,” katanya.