Ramai-ramai Menolak Dikait-kaitkan dengan Aksi FPI Reborn

Siswanto Suara.Com
Selasa, 07 Juni 2022 | 16:19 WIB
Ramai-ramai Menolak Dikait-kaitkan dengan Aksi FPI Reborn
Jubir PA 212 Novel Bamukmin. [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi sejumlah orang yang mengatasnamakan FPI Reborn di Jakarta Pusat untuk mendukung Anies Baswedan maju menjadi calon presiden 2024 mendapatkan tanggapan serius dari tokoh Persaudaraan Alumni 212 dan FPI.

Mereka tidak terima nama FPI dibawa-bawa. Mereka menyebut FPI Reborn bukan bagian dari FPI -- Front Persaudaraan Islam yang sebelumnya bernama Front Pembela Islam. Bahkan, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menyebut kelompok yang deklarasi itu sebagai FPI palsu.

Aksi FPI Reborn berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Senin (6/6/2022). Mereka membawa spanduk bertuliskan: FPI Dukung Anies untuk Presiden 2024. Anies Presiden. FPI Reborn.

Ketua Umum DPP FPI Muhammad Alattas mengatakan DPP tidak pernah menggerakkan anggotanya untuk menyelenggarakan aksi seperti itu.

Baca Juga: Gelar Aksi Dukung Anies Baswedan, Netizen Bongkar Kedok FPI Palsu

"Bila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam, maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu," kata Alattas.

DPP FPI, kata dia, juga belum memutuskan siapa tokoh yang akan diusung menjadi calon presiden pada pemilu 2024.

"DPP Front Persaudaraan Islam sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung capres 2024 manapun dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apa pun terkait capres 2024," kata dia.

Disebut ingin jatuhkan nama Anies

Anies Baswedan yang menjadi salah satu tokoh potensial maju ke pemilu presiden 2024 itu akan mengakhiri masa bakti sebagai gubernur Jakarta pada 16 Oktober 2022.

Baca Juga: Anies Dikabarkan Terlibat Korupsi 40 Triliun, Begini Faktanya

Dengan berakhirnya posisi dia sebagai gubernur, berarti dia terancam kehilangan panggung politik untuk menuju 2024. Tapi banyak pihak meyakini, Anies tak akan pernah kehilangan panggung.

Novel Bamukmin memprediksi aksi FPI Reborn bertujuan untuk menjelekkan nama Anies Baswedan sehingga elektabilitasnya menurun.

"Menurut saya pribadi deklarasi Anies Baswedan oleh FPI palsu pertama ingin menjatuhkan nama Anies Baswedan yang memang elektabilitasnya terus meroket," kata Novel kepada Suara.com.

Selain itu, menurut Novel, aksi itu juga untuk memberikan stigma negatif kepada FPI.

"Memberikan pesan sangat ambisi untuk berkampanye walau belum masuk dalam ketetapan pilpres, namun sudah mengambil langkah dukung-mendukung," kata Novel.

Legislator DPRD Jakarta Mohamad Taufik mendorong polisi menyelidiki aksi FPI Reborn karena sudah memunculkan polemik.

Dia berharap aparat keamanan mengungkap dan menangkap orang yang terlibat dalam deklarasi. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI