Suara.com - Pernikahan adalah salah satu momen terpenting dalam hidup seseorang. Karena itulah, biasanya mereka akan mempersiapkan pernikahan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Untuk mempermudah, beberapa pasangan memilih untuk memakai jasa wedding planner atau wedding organizer. Penyedia jasa ini akan diberikan sejumlah uang untuk mengatur jalannya pernikahan sesuai kesepakatan dengan pengantin dan keluarga.
Namun apa jadinya jika wedding planner malah menipu pengantin? Bahkan penipuan ini menyebabkan pengantin hampir mengalami peristiwa memalukan di hari pernikahannya.
Hal ini seperti yang dialami oleh seorang wanita asal Malaysia bernama Zahirah. Di hari pernikahannya, katering sama sekali tidak mengantarkan makanan yang dipesan.
Baca Juga: Jawaban Murid di Soal yang Dikoreksi Ini Tak Biasa, Guru Sebut Bocah Server Mistis
"Pagi sepupu saya menikah, katering tidak mengantar makanan. Nasi sebutir pun tidak ada dari pihak katering," ungkap pihak keluarga yang memviralkan kisah ini lewat TikTok, dikutip Suara.com pada Selasa (7/6/2022).
Tentu saja situasi ini membuat panik banyak orang. Apalagi karena pernikahan pasti mengundang banyak tamu yang harus dijamu dengan menu makanan dan minuman terbaik.
Demi mengatasinya, pihak keluarga pun langsung bahu-membahu untuk memasak apapun yang pantas untuk menjamu para tamu.
"Cepat-cepat kami memasak sendiri apapun yang patut. Kasian..." tulisnya. "Kami sudah buat laporan ke polisi. Semoga tabah."
Ya, pihak keluarga juga langsung melaporkan hal tersebut ke polisi setelah terkuak pihak wedding planner yang telah menipu mereka.
Baca Juga: Jodoh Tidak Ada yang Tahu, Seorang Kakek Menikah dengan Perempuan Muda
Zahirah selaku pengantin wanita pun ikut buka suara mengenai hari pernikahannya yang nyaris berantakan karena sikap tak bertanggung jawab wedding planner.
Melansir ohbulan.com, Zahirah mengaku baru tahu soal katering tak bisa mengantar makanan pada pukul 7 pagi. Usut punya usut, ternyata wedding planner tidak membayar uang yang telah diserahkan sehingga makanan tak bisa diantar.
Namun makanan tetap harus disediakan, bukan? Alhasil pihak pengantin harus kembali merogoh kocek untuk menyediakan makanan, sekaligus memberdayakan keluarga untuk memasak bersama-sama.
"Di hari pernikahan saya, katering tak datang. Rugi banyak deh. Keluar lagi uang sendiri untuk pesan makanan di detik-detik terakhir," keluh Zahirah.
"Kalau tidak (menyediakan makanan), kasihan tamu yang datang dan tak ada makanan," sambungnya. "Terima kasih bibi, paman, sepupu, semuanya yang sudah membantu memasak saat last minute."
Beruntung pernikahan itu juga tampak berjalan dengan baik meski sempat menghadapi kendala besar sebelum dimulai.