Pro dan Kontra di Balik Rencana Kenaikan Harga Tiket Naik ke Stupa Candi Borobudur

Selasa, 07 Juni 2022 | 13:54 WIB
Pro dan Kontra di Balik Rencana Kenaikan Harga Tiket Naik ke Stupa Candi Borobudur
Pro Kontra di Balik Rencana Kenaikan Harga Tiket Naik Candi Borobudur (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurang afdhol rasanya jika berwisata ke Jawa Tengah, tidak mengunjungi Candi Borobudur. Selain bangunannya indah dan megah, dari atas candi wisatawan bisa melihat panorama gunung yang sungguh menakjubkan.

Namun kini, berwisata ke candi tersebut bisa menjadi sulit, karena pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, berencana menaikkan harga tiket untuk naik ke stupa Candi Borobudur mencapai Rp750 ribu untuk wisatawan lokal.

Meski menurutnya penetapan harga tersebut belum final, namun pernyataan Luhut tersebut telah menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat dan berbagai pihak.

Berikut sejumlah pro dan kontra mengenai rencana kenaikan harga tiket untuk naik ke atas Candi Borobudur.

1. Demi keselamatan Candi Borobudur

Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), Edy Setijono mengatakan harga tiket masuk kawasan Candi untuk wisatan lokal Rp50 ribu sedangkan untuk wisatawan mancanegara USD25.

Wacana kenaikan harga tiket masuk kawasan menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp1,4 juta untuk wisatawan asing, menurutnya sudah ditetapkan melalui rapat koordinasi dengan pemerintah pusat dengan berbagai alasan tertentu.

Salah satunya demi menjaga bangunan candi agar tidak mengalami kerusakan secara perlahan setiap harinya. Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19, jumlah pengunjung yang naik ke Candi Borobudur perharinya bisa mencapai 10 ribu orang.

"Jadi orang naik ke candi karena dia sudah membayar mahal, saya kira dia akan sungguh-sungguh, dia akan belajar, dia akan mempelajari. Tapi kalau cuma foto-foto rugi kan bayar Rp750 ribu, di bawah saja. Karena ada aspek konservasi tadi," katan Edy Setijono beberapa waktu lalu.

Baca Juga: PSI Usul Warga Indonesia Beragama Buddha Gratis Masuk Candi Borobudur

2. Menparekraf tunggu masukan dari berbagai pihak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI