Suara.com - Jagad media sosial dihebohkan dengan pria menikah dengan kambing. Hal itu dinilai seperti zaman jahiliyah atau kebodohan. Selain itu kelakuan tak bermoral,
Hal itu diungkap Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani setelah mengetahui video pria menikah dengan kambing di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng viral.
Pria menikah dengan kambing itu bernama Saiful Arif. Bahkan Saiful Arif menamakan diri sebagai Satrio Paningit.
Sementara kambing betina yang dia nikahi diberi nama Sri Rahayu Bin Bejo.
Baca Juga: Pria Menikah dengan Kambing di Gresik, Muhammadiyah: Semoga Cepat Taubat
Saat menikah Saiful Arif memakai jaket hitam dan blankon hijau diarak dengan kambing betina.
Bak pesta pernikahan, ada dekorasi serta seserahan.
Bahkan ada bait video yang menyebutkan ada prosesi akad nikah seperti tradisi pernikahan umat muslim.
"Sangat menyayangkan kejadian itu, seperti zaman jahiliyah (Bodoh, red) saja," kata Bupati Gus Yani saat ditemui usai kegiatan paripurna di Kantor DPRD Gresik pada Senin (6/6/2022) kemarin.
Bupati Gus Yani menerangkan, prosesi pernikahan tak lazim itu seharusnya tak dilakukan. Apalagi, dengan dalih membuat konten media sosial belaka.
Baca Juga: Muhammadiyah dan NU Mengecam Aksi Pria Menikahi Kambing di Gresik
"Tidak bermoral," jelasnya.
Mudah-mudahan taubat
Ketua pimpinan organisasi keagamaan ini sepakat untuk menghentikan kegiatan itu walaupun hanya sebatas konten. Ketua PD Muhammadiyah Gresik Mohammad In'am mengatakan ritual pernikahan tak lazim ini diluar nalar akal sehat. Bahkan, itu merupakan bentuk penyimpangan.
"Karena itu, selain agar pelakunya cepat bertobat, pihak berwenang dalam hal ini Kemenag harus cepat turun tangan," katanya, Selasa (7/6/2022) dikutip dari TimesIndonesia (Jaringan Suara.com).
Dia khawatir jika dibiarkan, kasus ini akan berpotensi merusak ajaran agama yang benar, yang diketahui sangat menjunjung akal sehat. Berbagai reaksi di masyarakat pun banyak yang mengecam.
“Karena itu, reaksi masyarakat dikhawatirkan malah bikin suasana lebih keruh. Lha wong sing ayu-ayu jik akeh, kok milih wedhus (Wanita yang cantik-cantik masih banyak, kok pilih kambing),” ujar dia.
Sementara itu, Sekretaris PCNU Gresik, Moh. Syifa’ul Fuad, sepakat dengan pimpinan Muhammadiyah. Meski beralasan sebagai konten, namun seharusnya mengedepankan edukasi.
“Kalau kejadian itu untuk kepentingan konten medsos, saya minta secepatnya dihapus. Tetapi, kalau video dan sudah viral itu orientasinya mengandung ajaran sebuah faham, maka pihak berwenang dalam hal ini Kemenag harus cepat turun tangan dan melakukan pembinaan,” ujarnya.
Gus Syifa’ juga mengkhawatirkan reaksi masyarakat di lapangan jika pemerintah tidak secepatnya bertindak. Sebab, bisa jadi respon masyarakat beragam, yang jika tidak secepatnya diantisipasi malah jadi masalah berkepanjangan
“Selain itu, saya minta pimpinan dewan (DPRD Gresik, Red) juga harus serius mendalami kasus ini. Sebab, di dalamnya juga ada anggota dewan yang memfasilitasi pernikahan aneh itu,” tegasnya.