Suara.com - Apa itu blockchain untuk pemilu yang diusulkan oleh Amien Rais? Amien Rais memang diketahui telah memiliki ide agar Pemilu 2024 menggunakan teknologi blockchain. Pakar blockchain sendiri mendukung ide dari Amien Rais tersebut. Apa itu blockchain untuk pemilu?
Sebenarnya, ide pemilu berbasis blockchain bukan tahun ini saja tercetus ke publik luas. Namun, memang baru kali ini ide diangkat oleh politikus. Lantas, banyak yang penasaran apa itu blockchain untuk pemilu?
Blockchain terdaftar di dalam Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO). Definisinya, blockchain adalah sebuah buku besar (ledger) terdistribusi dengan blok terkonfirmasi yang diatur dalam rantai sekuensial menggunakan tautan kriptografis.
Sedangkan blok sendiri adalah data terstruktur yang terdiri data blok (block data) dan tajuk blok (block header). Block data terdiri dari catatan transaksi, sementara block header terdiri dari jejaring kriptografi yang terhubung dengan blok sebelumnya.
Secara sederhana, blockchain diartikan sebagai 'buku besar' tempat segala transaksi tercatat. Blockchain lebih akrab di telinga publik dibahas sebagai tempat pencatatan transaksi mata uang kripto, meskipun blockchain sebenarnya lebih luas daripada sekadar kripto. Pasalnya, blockchain juga bisa untuk mencatat pemungutan suara (voting).
Apa itu blockchain untuk pemilu?
Blockchain dapat membantu penyusunan dan pembaharuan (update) Daftar Pemilih Tetap (DPT), kendali rantai pasokan (supply-chain) surat suara, serta penghitungan suara, dibantu Tanda Tangan Elektronik (TTE) dan Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) untuk verifikasi identitas pemilik.
Secara umum pemungutan suara dengan menggunakan blockchain bakal lebih menghemat uang ketimbang pemungutan suara menggunakan kertas dan kotak suara.
Sistem e-voting dalam pemilu memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya pelaksanaan dan meningkatkan partisipasi pemilih. Itu artinya, pemilih dapat memilih dari manapun selama ada koneksi internet. Menariknya lagi, tidak perlu lagi ada biaya mencetak surat suara untuk seluruh Indonesia atau membuka tempat pemungutan suara.
Baca Juga: Tok! DPR Pastikan Tahapan Pemilu Mulai 14 Juni 2022, Pencoblosan 14 Februari 2024
Sistem e-voting (pemungutan suara elektronik) berbasis blockchain dinyatakan pakar akan lebih aman daripada cara lainnya. Blockchain menawarkan sistem terdesentralisasi untuk pemungutan suara elektronik, terutama karena keunggulan verifikasi end-to-end, karakteristik terdistribusi, non-repudiation (segala perilaku transaksi tidak dapat lagi disangkal karena tercatat), serta perlindungan keamanan. Keren, ya!
Itulah sedikit ulasan mengenai apa itu blockchain untuk pemilu yang diusulkan oleh Amien Rais. Apakah akan disetujui oleh pemerintah? Mari kita tunggu perkembangan berita selanjutnya!
Kontributor : Rishna Maulina Pratama