Kitab ini memberi pengetahuan tentang langkah-langkah berhubungan seks yang baik dan menyenangkan. Baiknya, bercinta diawali dengan permulaan berupa memegang tangan istri, mencium kedua pipi dan diakhiri dengan membaca basmalah ketika memasukkan zakar ke dalam vagina.
Sementara menurut para ulama, posisi terbaik dalam bercinta adalah dimulai dengan posisi istri terlentang kemudian suami menindihnya dari atas.
Suami merangsang istri dengan permulaan, mulai mencium bagian-bagian yang menggairahkan istri. Setelah istri terangsang barulah suami mulai penetrasi dengan perlahan agar istri menikmatinya.
Terdapat pula sunnah dalam bercinta. Ketika mulai foreplay dengan mencium dada istri, maka suami membaca doa.
"Wa Alqaitu Alaika Mahabbah Minni" yang artinya dan aku tanamkann kepadamu cinta dariku.
Lalu, ketika memasukkan zakar ke dalam vagina, suami membaca surat Al Ikhlas, takbir dan tahlil, serta membaca doa
"Dengan menyebut nama Allah yang Maha Agung, ya Allah jadikanlah untuk kami keturunan yang baik serta lindungilah kami dari segenap rezeki kami dari gangguan setan."
Demikian penjelasan singkat mengenai apa itu kitab fathul Izab. Selain kitab tersebut, NU Online turut menjelaskan kitab lain mengenai pernikahan dan pernikahan, seperti Qurratul Uyun bi Syarhi Nadzam Ibn Yamun karya Syekh Muhammad at-Tahami Ibnu Madani.
Ada pula Uqudulujain karya Syekh Nawawi al-Bantani, Dhau al-Misbah fi Bayani Ahkam an-Nikah karya KH Hasyim As’ari, Fathul Izar karya Agus Abdullah Fauzi, Irsyadu Zaujain karya Muhammad Utsman.
Baca Juga: Apa Itu Kitab Fathul Izar? Kitab Panduan Bercinta dalam Perspektif Islam
Kontributor : Lukman Hakim