Usai menuntaskan urusan mereka di Patung Kuda, massa lantas mendapat bayaran dari seseorang yang bernama Edy yang telah menghubungi KH Choirul Anam sejak Minggu (5/6/2022) malam.
"Selesai di lokasi, maka Bapak Edy mengasihkan uang tiap-tiap jemaah, tiap orang, dikasih Rp 150.000," pungkas Anam.
Walau demikian, belum ada keterangan lebih lanjut mengenai siapa sosok "Edy" yang disebutkan oleh KH Choirul Anam dalam pengakuannya.
DPP Front Persaudaraan Islam Membantah Terlibat di Demo FPI Reborn

Muhammad Alattas selaku Ketua Umum DPP FPI mengklaim bahwa pihaknya sama sekali belum pernah membicarakan tentang calon presiden yang akan mereka dukung pada 2024 mendatang.
"DPP Front Persaudaraan Islam sejak berdiri hingga saat ini tidak pernah terlibat dalam Aksi Dukung Mendukung Capres 2024 mana pun, dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apa pun terkait Capres 2024," tegas Alattas lewat keterangan tertulis.
Karena itulah, Alattas juga menekankan bahwa massa berpakaian serba putih yang mengatasnamakan diri sebagai FPI Reborn bukan bagian dari mereka.
"Bahwa Front Persaudaraan Islam dari tingkat Pusat sampai Ranting tidak pernah mengundang, menggerakkan, dan melakukan aksi dengan tema apa pun pada Senin 6 Juni 2022, sehingga bila ada yang melakukan aksi mengatasnamakan Front Persaudaraan Islam maka dapat dipastikan adalah aksi fiktif dan palsu," tuturnya.
Sementara itu, mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohammad Taufik, mendesak polisi untuk menindak tegas kelompok yang mendeklarasikan diri sebagai FPI Reborn tersebut.
"Saya meminta polisi mengungkap dan menangkap dalam deklarasi itu. Sebab, sudah dibantah oleh FPI yang sah," kata Taufik. "Polisi wajib mengusut tuntas, menangkap dalangnya untuk mengantisipasi munculnya gesekan di masyarakat."