Suara.com - Polisi mengungkap fakta baru di balik kasus pemukulan yang dilakukan pengemudi Nissan X-Trail dengan plat RFH terhadap Justin Frederick. Berdasar hasil penyelidikan diketahui bahwa plat RFH mobil yang ditumpangi oleh Ketua Umum Pemuda Pejuang Bravo Lima, Ali Fanser Marasabessy itu tidak terdaftar.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap hal tersebut berdasar hasil koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
"Hasil koordinasi dengan lantas, plat RFH yang digunakan pelaku penganiayaan tidak terdaftar," ungkap Hengki kepada wartawan, Minggu (5/6/2022).
Kasus pemukulan ini sebelumnya viral di media sosial setelah videonya diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta. Dalam keterangannya disebut terjadi di Tol Dalam Kota arah Cawang , Jakarta Timur pada Sabtu (4/6) sekitar pukul 12.40 WIB.
Baca Juga: Ketua Ormas Pelaku Pemukulan di Tol Dalam Kota Ancam Laporkan Balik Korban ke Polisi
Pada video terlihat pelaku melakukan pemukulan terhadap Justin Frederick bertubi-tubi hingga babak belur. Sampai pada akhirnya terungkap bahwa korban merupakan putra dari politisi PDIP, Indah Kurnia sekaligus adik dari aktris Verlita Evlyn.
Sedangkan salah satu sosok bersama pelaku pemukulan diketahui merupakan Ketua Umum Pejuang Pemuda Bravo Lima, Ali Fanser Marasabessy.
Ketua Umum Pejuang Bravo Lima (PBL), Jenderal TNI Purn Fachrul Razi telah membenarkan latar belakang daripada Ali. Pejuang Pemuda Bravo Lima itu sendiri, kata Fachrul merupakan organisasi kepemudaan yang berada di bawah naungan PBL.
"Ketum Bravo Lima saya, Fachrul Razi. Saudara Ali Fanser adalah Ketua Pemuda Bravo Lima. Duduk persoalannya kami tunggu berita pemeriksaannya dari Polda Metro Jaya," ungkap Fachrul.
Fachrul juga menyampaikan prihatin atas adanya peristiwa tersebut. Sekaligus, menegaskan bahwa tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh pelaku tidak bisa ditoleransi.
Baca Juga: Beberkan Fakta Baru, Pelaku Klarifikasi Soal Pemukulan Adik Verlita Evelyn
"Apapun alasannya, memukul orang atau main hakim sendiri tidak boleh ditoleransi, harus dihukum sesuai aturan perundangan yang berlaku," tegasnya.
Dalam perkara ini, penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya diketahui telah menetapkan pengemudi Nissan X-Trail sebagai tersangka. Penetapan tersangka dilakukan usai yang bersangkutan ditangkap dan diperiksa secara intensif oleh penyidik.
Hengki ketika itu menyebut tersangka merupakan pria berinisial FM. Dia merupakan sosok pria bersama Ali yang menumpangi kendaraan Nissan X-Trail dengan plat RFH.
"Sudah ditetapkan tersangka dan ditahan," singkat Hengki saat dikonfirmasi.
Ancam Lapor Balik
Belakangan, Ali berencana melaporkan balik Justin Frederick ke polisi. Laporan balik ini dilayangkan lantaran dia menuding Justin Frederick yang lebih dulu melakukan pemukulan.
Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo Lima, Ahmad Zazali mengklaim pemukulan yang dilakukan Justin Frederick terhadap Ali itu lah yang kemudian memicu tersangka FM melakukan pemukulan.
"Bahwa dalam peristiwa tersebut AFM (Ali) menjadi korban pemukulan yang dilakukan JF (Justin), hal itu menjadi pemicu perkelahian antara JF dengan FM. Bahkan telah berusaha melerai perkelahian tersebut," kata Zazali dalam keterangannya, Minggu.
Di sisi lain, berdasar keterangan Ali, Zazali mengklaim bahwa peristiwa pemukulan yang viral di media sosial ini juga diawali oleh tindakan Justin Frederick mengacungkan jari tengah ke arah mobil yang ditumpangi Ali. Peristiwa ini menurutnya terjadi tatkala kendaraan Nissan X-Trail dengan plat nomor RFH yang ditumpangi Ali menyalip kendaraan milik Justin Frederick.
"Perlu kami luruskan yang terjadi sebenarnya adalah JF yang terlebih dahulu mengacungkan jari tengah ketika mobilnya didahului oleh kendaraan yang ditumpangi AFM," katanya.
Lebih lanjut, kata Zazali, kendaraan yang ditumpangi Ali pun berupaya menghentikan kendaraan Justin Frederick untuk menanyakan maksudnya mengacungkan jari tengah. Namun, dia mengklaim Justin Frederick justru marah dan melakukan pemukulan terhadap Ali.
"JF dengan nada tinggi terlihat marah serta menantang, lalu memukul AFM terlebih dahulu. Melihat AFM diperlakukan demikian FM rekan semobil AFM spontan membela sehingga terjadi perkelahian," klaimnya.