Wabah PMK, Semua Sapi Masuk ke Bangka Wajib Karantina 14 Hari

Jum'at, 03 Juni 2022 | 10:49 WIB
Wabah PMK, Semua Sapi Masuk ke Bangka Wajib Karantina 14 Hari
Ilustrasi Sapi. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua sapi di Kabupaten Bangka wajib karantina 14 hari setelah masuk ke daerah dari luar daerah. Hal itu dikarena tengah merebak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hal itu dipastikan Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sapi yang sudah menjalani proses karantina di daerah asal dan dipastikan kondisi sehat kata dia, dapat dikirim ke Kabupaten Bangka dengan dilengkapi dokumen surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

"Kewajiban karantina bagi sapi yang akan di pasok ke wilayah Bangka guna mencegah sebaran varian penyakit mulut dan kuku (PMK)," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Krisnaningsih di Sungailiat, Jumat.

Baca Juga: Peternak di Magetan Kian Panik Setelah Sapi-sapi Terserang PMK Mencapai Ratusan

"SKKH wajib dilengkapi oleh pemasok untuk menjamin kondisi hewan benar - benar sehat," jelasnya.

Menurutnya, pengetatan pasokan sapi masuk ke pulau Bangka dengan wajib karantina 14 hari di daerah asal serta kelengkapan dokumen SKKH setelah ditemukan ratusan ekor sapi suspek varian PMK yang dipasok dari pulau Madura tanggal 26 April 2022.

Tim kesehatan hewan Kabupaten Bangka, memperketat pengawasan sapi yang diketahui suspek PMK dengan memberikan vitamin untuk meningkatkan imun hewan serta penyemprotan cairan disinfektan di area kandang.

Penyemprotan cairan disinfektan di area kandang sebagai langkah awal mencegah sebaran PMK ke sapi lain yang masih sehat termasuk memisahkan sapi positif PMK ke kandang berbeda.

Masyarakat tidak perlu khawatir sapi positif PMK masih dapat disembuhkan dan layak potong karena sapi yang dipasok dari Madura rencana untuk pemenuhan hewan kurban. (Antara)

Baca Juga: Edy Rahmayadi Tegaskan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di Sumut Masih Terkendali

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI