Wakil Ketua DPR Fraksi NasDem Lapor ke Erick Thohir Banyak Perusahaan BUMN Masih Doyan Beli Barang Impor

Kamis, 02 Juni 2022 | 20:45 WIB
Wakil Ketua DPR Fraksi NasDem Lapor ke Erick Thohir Banyak Perusahaan BUMN Masih Doyan Beli Barang Impor
Wakil Ketua DPR dari Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Rachmat Gobel dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam sebuah diskusi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (2/6/2022). [Tangkapan Layar NasDem TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) Rachmat Gobel meminta Menteri BUMN Erick Thohir lebih mengawasi penggunaan APBN untuk pengadaan barang dan jasa yang harus direalisasikan dengan pembelian produk dalam negeri.

Pasalnya, Mantan Menteri Perdagangan ini menyebut banyak perusahaan plat merah yang hingga saat ini masih doyan membeli produk-produk impor.

"Jadi saya titip sama Pak Erick Thohir karena kalau sudah dibuat jangan pakai impor karena perusahaan bapak banyak pakai impor," kata Gobel dalam acara diskusi di NasDem Tower yang disiarkan melalui YouTube NasDem TV, Kamis (2/6/2022).

Usai menyampaikan hal tersebut, Rachmat Gobel langsung berbicara ke Erick sambil menjauhkan mik yang dipegangnya secara tertawa. Entah apa yang disampaikan Gobel, namun setelah itu, ia menekankan Erick harus tahu apa yang terjadi pada pembelian barang dan jasa di perusahaan-perusahaan BUMN.

Baca Juga: APBD Harus Mencantumkan 40 Persen Pembelian Produk dalam Negeri, Mendagri: Kalau Tidak Ada Itu, Tidak akan Kita Setujui

Ia sendiri mengaku paham betul akan kondisi tersebut karena sebagai pengusaha industri dirinya harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang kerap melakukan impor.

"Kita mesti kasih tahu, ini (Erick Thohir) kan pemerintah, saya DPR, saya legislatif," ucapnya.

Gobel sendiri mengaku sangat mendukung atas dorongan yang dilakukan Presiden Jokowi untuk memajukan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Dorongan tersebut diharapkannya bisa mengurangi penggunaan APBN untuk pembelian barang-barang impor.

"Termasuk APBN semuanya akhirnya dipakai hanya impor dan dibilang itu yang murah-murah saja dipakai, alasannya apa? Karena murah. Padahal kalau dibuat dalam negeri pasti mahal, kita harus bayar pajak ini, bayar apa, bayar apa, semuanya, sementara kalau dia masuk juga belum tentu bayar pajak."

Baca Juga: LKPP Genjot Capaian Target Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI