Sejumlah Kegaduhan Iringi Pelantikan Penjabat Kepala Daerah Bikin Publik Berspekulasi Ada Settingan

Kamis, 02 Juni 2022 | 17:12 WIB
Sejumlah Kegaduhan Iringi Pelantikan Penjabat Kepala Daerah Bikin Publik Berspekulasi Ada Settingan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian lima penjabat gubernur di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri, Jakarta, Kamis. (ANTARA/HO-kominfo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi II DPR Anwar Hafid menyoroti sejumlah kegaduhan yang mengiringi proses penunjukan penjabat kepala daerah. Mulai dari adanya penolakan dari gubernur hingga pengunduran diri penjabat di hari pelantikan.

Menurut Anwar, segala kegaduhan itu terjadi karena faktor komunikasi. Ia menilai, sebelum pilkada dibuat serentak pada 2024, tidak pernah ada kegaduhan yang saat ini terjadi mengenai penjabat kepala daerah.

Bahkan, ia mengklaim komunikasi saat itu berjalan baik antara pemerintah pusat dengan gubernur, mengingat gubernur memang bisa mengusulkan nama-nama penjabat.

Berbeda misalnya seperti yang terjadi saat ini. Ia lantas mencontohkan satu kasus yang terjadi di Sulawesi Tenggara, saat Gubernur Ali Mazi menolak melantik penjabat bupati karena dinilainya penunjukkan oleh Kemendagri mengabaikan nama yang telah diusulkan dari daerah.

"Bahwa gubernur mengusulkan tiga nama. Dulu, dulu-dulu sebelum rezim, sebelum masa Pilkada 2024 ini itu hampir tidak pernah terjadi ada usulan gubernur itu kemudian, misalnya keluar yang tidak masuk dalam usulan gubernur," kata Anwar saat rapat kerja dengan Mensesneg di Komisi II, Kamis (2/6/2022),

Lantran itu, Anwar menilai hal yang wajar apabila kemudian publik berspekulasi dan bertanya-tanya atas sejumlah kegaduhan.

"Ini yang terjadi sekarang sehingga orang semua berspekulasi ini ada apa ini? Sudah panjang masa jabatannya, sudah banyak penjabat yang sementara kemudian dibuat seperti itu ya seolah-olah ini ada sebuah setting-an yang sangat panjang," kata Anwar.

Sebelumnya, Anwar mengungkapkan bahwa ada penjabat yang memilih mengundurkan diri sesaat setelah dilantik. Hal itu sengaja diungkapkannya di hadapan Mensesneg Pratikno dalam rapat kerja di Komisi II.

Mulanya, Anwar menyoroti adanya sejumlah kegaduhan dalam proses pemilihan penjabat. Mulai dari adanya gubernur yang menolak melantik penjabat pilihan Kementerian Dalam Negeri, sampai yang terbaru ialah penjabat mengundurkan diri.

Baca Juga: Terungkap! Ada Penjabat Kepala Daerah Langsung Mengundurkan Diri Usai Dilantik

"Kita dengar ada penolakan pelantikan. Kemudian ada bahkan ada baru-baru pak Mensesneg, habis dilantik penjabat yang ditunjuk itu langsung mengatakan mengundurkan diri," kata Anwar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI