Suara.com - Seorang tenaga kesehatan (Nakes) wanita tengah menuai amarah publik setelah mengunggah sebuah video curhat di akun TikTok pribadinya. Bahkan, konten yang ia unggah dinilai memuat unsur pelecehan seksual terhadap pasien pria yang mendapatkan penanganan medis dari wanita tersebut.
Kejelian warganet membuahkan hasil identitas instansi tempat wanita tersebut dan diketahui berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.
Lantas, seperti apa konten yang ia unggah? Di mana sosok nakes wanita tersebut bertugas dan bagaimana respons pihak terkait?
Simak jawabannya pada deretan fakta berikut.
Baca Juga: Kak Seto Ungkap, Hanya Bung Karno Presiden yang Tak Pernah Memanggil Dirinya 'Kak'
1. Berawal dari curhat di TikTok
Nakes wanita tersebut mengunggah sebuah konten TikTok yang berisi curhatan dirinya sembari mengikuti alunan lagu. Adapun nakes wanita tersebut curhat mengenai dirinya tengah memasang kateter urine pada seorang pria yang ia nilai tampan.
"Ketika aku harus memasang kateter urin atau DC untuk pasien cowok. Mana udah cakep, seumuran lagi. Tapi harus profesional," tulis curhatannya diikuti dengan gelagat kegirangan.
2. Aktivis kajian gender nilai konten tersebut memuat pelecehan seksual
Aktivis kajian gender, Kalis Mardiasih menuangkan kerisihannya terhadap konten nakes tersebut melalui unggahan Instagram pribadinya. Kalis menilai bahwa apa yang dilakukan nakes wanita tersebut adalah pelecehan seksual.
Baca Juga: Dua Wanita Bikin Konten Buang Sampah ke Sungai, Videonya Tuai Hujatan
"Ini adalah pelecehan seksual. Semua orang apapun gendernya berhak merasa aman bersama tenaga kesehatan," bunyi unggahan Kalis Mardiasih.
3. Nakes tersebut berstatus mahasiswa
Berkat kejelian warganet, akhirnya identitas nakes wanita tersebut terkuak. Nakes wanita tersebut merupakan seorang mahasiswa Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta yang praktik di RSUD Wonosari.
Pihak kampus akhirnya buka suara dan mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut.
"Benar itu mahasiswa Unisa Yogyakarta. Pada prinsipnya, prodi sudah melakukan beberapa langkah," ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Unisa Yogyakarta Sinta Maharani .
4. DPP PPNI nilai sebagai pelanggaran etik
Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) cabang Yogyakarta menanggapi soal kasus tersebut. Pihak DPP PPNI Yogyakarta menilai bahwa konten nakes wanita tersebut merupakan pelanggaran kode etik.
"Karena sebetulnya dalam kode etik sudah disampaikan, bahwa intinya ketika kita memberikan pelayanan itu kan ada rahasia pasien yang tak boleh diungkapkan. Intinya seperti itu," ujar Ketua DPW PPNI DIY Tri Prabowo Kamis (2/6/2022).
5. Tak tepat disebut edukasi
Tri juga menjelaskan bahwa konten nakes wanita tersebut tidak layak disebut edukasi seperti yang diklaim oleh sang nakes.
"Tidak dishare ke awam dan bentuknya guyonan," tegas Tri.
6. Dokter Tirta turut layangkan teguran
Sosok selebriti sekaligus sesama nakes dokter Tirta berikan teguran terhadap nakes wanita tersebut.
Tirta menduga bahwa nakes wanita tersebut melewatkan mata kuliah kode etik sehingga berani mengunggah konten itu.
"Pas kuliah bagian kode etik, kayanya mbak ini skip deh." cuit dokter Tirta melalui Twitter.
7. Nakes tersebut dikeluarkan dari tempat praktik
Berkat ulahnya yang menjadi viral, nakes wanita tersebut akhirnya dikeluarkan dari tempat praktiknya di RSUD Wonosari.
Pihak kampus UNISA merilis beberapa langkah tindak lanjut terhadap nakes wanita tersebut melalui unggahan Instagram.
"Prodi sudah melakukan beberapa langkah antara lain, 1. memperingatkan/menegur mahasiswa tersebut terkait dengan konten yang telah dibuat. 2. Menarik mahasiswa tersebut dari tempat praktik kliniknya," bunyi unggahan tersebut.
Kontributor : Armand Ilham