Suara.com - Sidang lanjutan dugaan kekerasan yang dilakukan terdakwa Irjen Napoleon Bonaparte terhadap M Kece di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022) kembali ditunda. Padahal Napoleon mengaku sudah membawa sebuah video untuk membantah keterangan M Kece pada persidangan sebelumnya.
"Pada kesempatan yang baik ini juga kami sebetulnya sudah menyiapkan suatu petunjuk lain berupa video Yang Mulia. Yang berkaitan sekali dengan keterangan-keterangan yang telah dia berikan dua minggu lalu, bahwa yang membuktikan bahwa apa yang dia sampaikan itu adalah kebohongan," kata Napoleon menanggapi ketidak hadiran M Kece di persidangan.
Napoleon pun menyebut sikap M Kece yang tidak hadir, menunjukannya ketidakseriusannya dangan peradilannya sebagai terduga korban.
"Menunjukkan ketidakseriusan yang bersangkutan sebagai korban untuk membawa perkara ini sampai ke pengadilan. Mohon ini menjadi catatan khusus dari majelis hakim yang terhormat, untuk melihat dan mempertimbangkan apa yang musti kita pahami dari kasus ini," ujar Napoleon.
Di luar persidangan, ketika dikonfirmasi terkait video yang disebutkannya, Napoleon enggan membeberkannya.
"Video yang mau disampaikan, tunggu tanggal mainnya, biar lebih surprise," kata dia.
"Karena itu perlu dikonfirmasi kepada yang bersangkutan (M Kece), untuk menunjukkan sekali lagi bukti-bukti kebohongan itu," Napoleon menambahkan.
Di samping itu, karena tidak hadir, Napoleon menyebut M Kece sebagai pemain watak.
"Saudara-saudara, kita sudah lihat bahwa hari ini ternyata tidak hadir. Sama persis seperti yang dia lakukan pada persidangan di (Pengadilan Negeri) Ciamis, memang dia (M Kece) pemain watak dan pesandiwara dari awal sehingga terbukti dihukum di Ciamis," kata Napoleon.
Baca Juga: Heboh Driver Ojol Dipukul Penumpang, Ini Penjelasan Maxim
M Kece Tidak Hadir Karena Sakit
Persidangan ditunda karena M Kace yang selaku saksi korban tidak dapat menghadiri persidangan karena sakit. Hal itu disampaikan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) usai Majelis Hakim membuka persidangan.
Awalnya Jaksa meminta izin kepada Majelis untuk menyampaikan kondisi kesehatan M Kece yang dikirimkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ciamis, Jawa Barat. Dalam surat itu disampaikan secara detail kondisi kesehatan M Kece.
"Pada hari Selasa 31 Mei 2022 telah diperiksa kesehatan badannya (M Kece) dan dinyatakan bahwa dalam keadaan tidak sehat. Surat keterangan ini untuk dipergunakan untuk sidang di Jakarta," kata Jaksa.
Jaksa sempat meminta agar persidangan dilaksanakan secara daring, dengan menghadirkan M Kece secara virtual.
"Kami memohon Yang Mulia apabila diizinkan dalam persidangan ini untuk dilakukan secara online. Namun apabila majelis hakim mempunyai pertimbangan lain kami siap, terimakasih," kata Jaksa.
Mendengar hal tersebut, Napoleon sebagai terdakwa memberikan tanggapannya, dengan menyebut sikap M Kece saat bersidang sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Ciamis, Jawa Barat.
"Kembali saya teringat pada peristiwa persidangan M Kece sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Ciamis, yang tersebar diberitakan oleh media, bahwa dia juga sering melakukan hal yang sama di pengadilan dengan berpura-pura sakit," kata Napoleon.
"Yang terbukti diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis dengan kondisinya, ternyata tidak. Berkali-kali melakukan hal yang sama dan sekarang terbukti melakukan lagi di pengadilan ini," kata Napoleon.
Setelah mendengar keterangan dari Jaksa dan Napoleon beserta kuasa hukumnya, Hakim Ketua Djuyamto memutuskan menunda persidangan pada Kamis (9/6/2022), pekan depan.
"Dengan demikian persidangan hari ini dengan agenda sidang Mohammad Kosman atau Kece tidak bisa dilaksanakan karena yang bersangkutan dinyatakan sakit oleh Dokter Lapas. Jadi kita kembali ketemu dalam persidangan Kamis tanggal 9 Juni dalam jam yang sama," kata Djuyamto.