Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanam dan memanen tanaman pangan sorgum di Desa Laipori, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (26/5/2022).
Moeldoko mengatakan sorgum bisa menjadi alternatif pangan di saat krisis pangan dunia yang proses penanamannya tidak menyulitkan.
Menurutya jika ancaman krisis pangan yang saat ini terjadi akibat gejolak geopolitik dunia. Oleh karenanya, Moeldoko menginisiasi program budidaya sorgum, sebagai salah satu produk pangan alternatif yang mampu menjawab ancaman krisis pangan dunia.
"Sudah saatnya tanaman Sorgum dibudidayakan secara luas di Indonesia. Sorgum ini tanaman bandel yang bisa hidup dimana saja, dalam kondisi apapun, bahkan di daerah yang kurang air sekalipun," kata Moeldoko.
Baca Juga: Kisah Warga Ende Tunggu Jokowi di Depan Hotel di Tengah Malam Hanya untuk Foto
Program budidaya sorgum di Kabupaten Sumba Timur dilakukan di Desa Laipori seluas 3.200 hektar dan Desa Ngohung seluas 800 hektar.
Sorgum terbukti mampu dibudidayakan di lahan yang marginal dan kritis. Sehingga saat ini, lahan di Sumba Timur mampu disulap menjadi lahan produktif yang diproyeksi menghasilkan Rp 50 juta per tahun dari hasil panen 15 ton sogum.
Tidak hanya mudah dibudidayakan, sorgum juga mengandung nutrisi dan zat gizi yang cukup tinggi, sehingga cocok untuk dijadikan makanan pengganti beras, jagung dan gandum.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menyebut kalau pemerintah ingin memiliki banyak alternatif bahan pangan pokok supaya tidak menelan dampak buruk saat krisis pangan terjadi.
"Kita ingin punya banyak alternatif yang bisa dikerjakan di negara ini. Diversifikasi pangan, tidak hanya bergantung pada beras, karena kita juga memiliki jagung, kita memiliki sagu, dan tanaman lama kita, sorgum," kata Jokowi di sela-sela kunjungannya.
Baca Juga: Bikin Penasaran! Ibu Negara Iriana Jokowi Kenakan Sepatu Mewah Untuk Bajak Sawah, Diduga Merek Gucci