Suara.com - Hingga saat ini, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang hilang terseret arus sungai Aare Swiss masih belum ditemukan. Ridwal Kami selaku Gubernur Jawa Barat sekaligus ayah dari ananda Eril, memutuskan melakukan sholat ghaib untuk Eril yang sudah hilang 6 hari. Lantas, adakah syarat sholat ghaib?
Diketahui, sholat ghaib adalah sholat jenazah tanpa ada mayit dihadapannya. Hukum sholat Ghaib ini sama seperti sholat jenazah yang mayitnya ada di tempat, yaitu fardhu kifayah. Untuk niat sholat ghaib ini disesuaikan dengan jenis kelamin mayit, jumlah jenazah serta status mushallinya (sebagai imam, makmum, atau sholat sendiri. Lantas, apa syarat sholat ghaib?
Mengutip dari situs NU online, ada beberapa syarat yang harus dipernuhi untuk melakukan sholat ghaib. Adapun bacaan niat sholat jenazah yakni sebagai berikut.
Syarat Sholat Ghaib
• Pertama, jenazah ada di luar wilayah jauh dari jangkauan, atau ada di tempat dekat namun sulit untuk dijangkau. Oleh karena itu, apabila masih ada dalam satu wilayah, meski jauh dan tidak sulit untuk dijangkau, maka hukum sholat ghaib menjadi tidak sah.
Begitu juga apabila jenazahnya ada di batas wilayah, dan posisi kita dekat dengan lokasi tersebut, maka hukum sholat ghaib menjadi tidak sah.
• Kedua, jika sudah tahu atau menduga kuat jenazahnya telah dimandikan. Jika tidak, maka hukum shalat Ghaibnya menjadi tidak sah. Akan tetapi jika menggantungkan sholat Ghaibnya dengan sucinya jenazah (bahwa telah dimandikan), maka hukum sholatnya sah.
Setelah mengetahui syaratnya, penting juga untuk mengetahui bacaan niat sholat ghaib. Masih melansir dari situs NU Online, berikut ini bacaan niatnya.
Niat Sholat Ghaib untuk Jenazah laki-laki
Ushalli ‘ala mayyiti (fulan) al-gha-ibi arba’a takbiratin fardhal kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Ghaib untuk Jenazahnya perempuan
Ushalli ‘ala mayyitati ‘fulanah’ al-ghaibati arba’a takbiratin fardhal kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Ghaib untuk Jenazahnya dua laki-laki/satu laki-laki dan satu perempuan/dua perempuan
Ushalli ‘ala mayyitaini/mayyitataini ‘Fulanin wa Fulanin—Fulan wa Fulanah/Fulanah wa Fulânah’ al-ghaibaini/al-ghaibataini arba’a takbiratin fardhal kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala
Artinya, “Saya menyalati dua jenazah ‘Si Fulan dan Si Fulan/Si Fulan dan Si Fulanah/Si Fulanah dan Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Ghaib untuk Jenazahnya banyak
Ushalli‘alajami’i mauta qaryati kadzal ghaibinal muslimina arba’a takbiratin fardhal kifayati imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Demikian informasi mengenai bacaan niat dan syarat sholat ghaib yang penting untuk diketahui agar tidak ada kekeliuran. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi