Suara.com - Sholat ghaib merupakan shalat yang dikerjakan untuk menyolati mayit yang berada jauh dari orang yang menyalatinya. Pada dasarnya tata cara pelaksanaan shalat ghaib sama dengan tata caara shalat jenazah. Meskipun demikian, Anda mungkin belum tahu tentang tata cara dan waktu pelaksanaan shalat ghaib tersebut.
Waktu pelaksanaan shalat ghaib adalah sebelum mayit dikebumikan. Sama seperti shalat jenazah, shalat ghaib dilaksanakan setelah mayit dimandikan.
Jaman sekarang, kita sudah bisa menggunakan smartphone untuk mengetahui apakah mayit sudah dimandikan atau belum. Sebab arus informasi itu begitu cepat tersebar.
Dikutip dari islam.nu.or.id, berikut tata cara shalat ghaib termasuk niat, syarat, dan rukunnya.
Baca Juga: Keluarga Ridwan Kamil Konsultasi ke Ulama, Salat Gaib untuk Eril Bakal Dilakukan
Untuk niatnya dibedakan tergantung jenis kelamin jenazah yang mau dishalati. Selain itu juga berdasarkan jumlah jenazah.
- Berikut niat shalat ghaib bila jenazahnya laki-laki.
Ushallii ‘alaa mayyiti (fulaan) al-ghaa-ibi arba’a takbiiraatin fardhal kifayaati imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulan (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifaayah sebagai imam/makmum karena Allah ta’aalaa.”
- Berikut niat shalat ghaib bila jenazahnya perempuan.
Ushalli ‘ala mayyitati ‘fulanah’ al-ghaibati arba’a takbiratin fardhal kifayaati imaman/ma’muman lillahi ta’ala.
Baca Juga: Hari Keenam Pencarian Eril, MUI Imbau Warga Gelar Salat Gaib: Untuk Menolong
Artinya, “Saya menyalati jenazah ‘Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifaayah sebagai imam/makmum karena Allah ta’aalaa.”
- Berikut niat shalat ghaib bila jenazahnya lebih dari satu.
Ushallii ‘alaa mayyitaini/mayyitataini ‘Fulaanin wa Fulaanin—Fulaan wa Fulaanah/Fulanaah wa Fulaanah’ al-ghaibaini/al-ghaibataini arba’a takbiiraatin fardhal kifayaati imaaman/ma’muuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya, “Saya menyalati dua jenazah ‘Si Fulan dan Si Fulan/Si Fulan dan Si Fulanah/Si Fulanah dan Si Fulanah (sebutkan namanya)’ yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifaayah sebagai imam/makmum karena Allah ta’aalaa.”
Syarat pelaksanaan sholat ghaib ialah sebagai berikut:
- Jenazah berada di luar jangkaun
- Mengetahui bahwa jenazah sudah dimandikan
Ada tujuh rukun shalat ghaib, berikut ketujuh rukun shalat ghaib:
- Diawali dengan niat
- Berdiri bagi yang mampu, yang tidak mampu boleh shalat dengan cara yang dapat dilakukannya
- Membaca takbiratul ihram empat kali
- Membaca surat al-fatihah
- membawa shalawat kenapda nabi setelah takbir kedua
- Membaca doa untuk jenazah setelah rakaat ketiga
- Membaca salam setelah takbir keempat
Adapun doa untuk jenazah itu bunyinya adalah sebagai berikut:
Allahummagfir lahuu warhamhuu wa’fu ‘anhuu wa’aafihii wa akrim nuzulahuu wa wassi’ madkhalahuu waghsilhu bi maa‘in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaayaa kamaa yunaqqast tsaubul abyadhu minad danas wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa zaujan khairan min zaujihii waqihii fitnatal qabri wa ‘adzaabin naar.
Artinya, “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah ia, maafkanlah dan berilah ia keafiatan (nasib ukhrawi yang baik), muliakanlah tempatnya, lapangkanlah jalurnya, basuhlah ia dengan air surgawi yang sejuk nan segar, bersihkanlah ia dari noda-noda kesalahan laiknya baju putih yang kembali mengkilap setelah dibersihkan dari kotoran dan noda, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih indah, keluarga dan pasangan yang lebih baik, lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.”
Demikian itu informasi berkaitan dengan waktu pelaksanaan shalat ghaib, termasuk niat, syarat, dan rukun shalat ghaib.
Kontributor : Mutaya Saroh