Suara.com - Akun Twitter @SeputarTetangga bagikan cuitan seorang netizen yang menceritakan kejadian pencurian bata bata merah milik keluarganya.
Cuitan tersebut dibagikan pada Rabu (01/05/22).
Curhatan dari netizen ini ia sampaikan melalui beberapa foto yang diunggahnya.
Kronologi Kejadian Pencurian
Baca Juga: Hoaks! Akun YouTube Ini Sebarkan Informasi Eril Ditemukan di Dasar Sungai Kedalaman 2 Meter
Awalnya, pengirim cuitan ini menjelaskan bahwa kedua orang tuanya memiliki 5000 buah batu merah yang disimpan di sebelah rumah.
"Min, mau cerita kelakuan tetanggaku yang bikin geleng-geleng kepala. Nggak habis pikir sih. Jadi orang tuaku tuh punya 5000 pieces batu merah yang disimpan di sebelah rumah," jelas netizen di awal cerita.
Setelahnya, netizen ini mengungkapkan bahwa tetangga rumahnya sedang melakukan renovasi rumah. Ia pun mengira bahwa semua bahan bangunannya dibeli langsung oleh tetangganya tersebut.
Netizen ini belum menaruh curiga dengan tetangganya yang melakukan renovasi rumah.
"Terus ada tetanggaku yang lagi renovasi rumah. Pas dia renov, aku kira dia beli semua bahan bangunannya," jelasnya.
Baca Juga: Curhat Temannya Kena Julid Gara-gara Coba Pakai Hijab, Warganet Beri Saran Begini
Hingga akhirnya, orang tuanya lah yang pertama kali menyadari bahwa batu bata merah yang diletakkan di samping rumah hilang.
"Sampai pas orang tuaku datang ke rumah buat nganterin aku mudik, orang tuaku ngecek bata yang ada di sebelah rumah," ungkap pengirim cuitan.
Ia mengungkapkan bahwa setelah dicek, ternyata ribuan batu bata merah yang ada disamping rumahnya itu hilang. Hanya tersisa puluhan batu bata.
"Itu batu bata sisa beberapa puluh doang min," ujarnya.
Orang tua dari netizen ini pun berinisiatif untuk bertanya kepada tetangga yang sedang melakukan renovasi.
Saat ditanya, tetangganya tersebut awalnya tidak mau mengakui jika dirinya mengambil batu bata merah tanpa izin terlebih dahulu.
Hingga akhirnya, netizen ini ikut mencecar tetangganya tersebut, dan akhirnya tetangganya mengaku bahwa dirinya memang mengambil batu bata tersebut.
"Pas ditanyain sama orang tuaku, tetanggaku tuh nggak ngaku kalau dia nyuri bata. Akhirnya aku ikutan kesel terus aku cecar dia. Akhirnya ngaku dan dia bilang 'iya saya pakai tapi sedikit doang'," terang netizen ini.
Tetangganya ini juga turut memberikan pembelaan atas perbuatan yang ia lakukan. Ia menjelaskan bahwa netizen ini tidak menegurnya saat melihat dirinya renovasi rumah menggunakan batu bata merah.
"Udah gitu dengan entengnya dia bilang, 'Lah dari kemarin anak ibu ngelihat rumah saya renov pakai bata merah kenapa diam aja?'," bela tetangganya.
Di akhir cerita, netizen ini mengungkapkan bahwa ibunya sempat marah-marah karena aksi pencurian tersebut.
Parahnya, tetangga yang telah melakukan aksi pencurian ini tidak mengucapkan kata maaf kepada keluarga netizen ini.
Padahal keluarganya sudah berbuat baik pada tetangga ini dengan memberikan tanah selebar beberapa meter untuk akses rumahnya.
"Nyokap aku mencak-mencak di situ karena ini jatuhnya udah pencurian. Dan dengan santainya dia nggak minta maaf sama sekali," jelasnya.
"Dan yang nggak habis pikir nih ya. Orang tuaku udah ngasih tanah belasan meter buat akses rumahnya dia. Kayak keluargaku tuh udah baik banget tapi dibalasnya kok begini," pungkasnya.
Respons Publik
Cerita dari netizen ini pun menuai berbagai respons dari publik. Banyak warganet yang turut menceritakan kisahnya yang mengalami kejadian serupa dengan pengirim cuitan ini.
"Mirip sama tetangga gue yang suka maling bahan bangunan. Ada teralis disimpen di belakang rumah, gue diambil sama dia. Pasir punya tetangga lain dicomotin. Rangka atap kayu gitu juga dimaling. Gue pernah mergokin. Sampai udah terkenal di wilayah sini kalo dia suka maling bahan bangunan," ungkap warganet.
"Jadi inget orang tua punya sisa pasir dan bata merah bangun rumah. Terus batanya disusun lingkaran bertumpuk buat nahan pasir biar nggak kebawa air ujan. Lah kok lama-lama batanya hilang, ternyata tetangga depan yang ambil," terang warganet.
"Tetangga depan rumah gue yang rese banget juga pernah maling keramik. Pas ditanyain bokap, marah-marah sambil teriak, 'Nanti saya ganti'. Tapi sampai sekarang tidak diganti," ucap warganet.
"Kalau ibuku bukan cuma bata, tapi pasir dan genteng juga. Semuanya pada diambil. Di rumah lagi nggak ada siapa-siapa karena ibu bapak sama adekku sekolah semua. Jadi di rumah baru ada orang pas sore sampe malem aja. Posisi rumah di kampung. Kita emang nggak pakai pager. Bata sama genteng disimpan di teras samping deket kamarku. Rencananya emang buat bikin satu kamar lagi. Cuma belum kesampaian gara-gara ibu bapak masih repot," tambah warganet.