Suara.com - Keluarga Ridwan Kamil telah melakukan konsultasi untuk melaksanakan sholat ghaib untuk Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril, anak Ridwan Kamil. Hingga kini, putra sulung Gubernur Jawa Barat itu masih belum ditemukan setelah terseret arus di sungai Aare, Bern, Swiss pada Jumat (27/5/2022) yang lalu. Lantas, seperti apa bacaan niat sholat ghaib?
Pihak keluarga mempertimbangkan menggelar sholat ghaib setelah pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada hari keenam. Oleh karena itu, pada Rabu, 1 Juni 2022 menjadi waktu penentu diputuskannya sholat ghaib untuk Eril. Lantas, bagaimana niat sholat ghaib dan tata cara mengerjakannya?
"Antisipasi skenario tersebut (shalat gaib) keluarga sudah berkonsultasi dengan ulama untuk kami dapat persiapkan apa yang harus dilakukan sesuai syariat Islam terhadap apapun menjadi takdir Eril," ujar Erwin Muniruzaman, adik kandung Ridwan Kamil pada Selasa (31/5/2022), malam.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat telah memberikan imbauan resmi kepada MUI tingkat kabupaten/kota dan masyarakat untuk menggelar doa bersama agar Eril dapat segera ditemukan dan bisa kembali berkumpul bersama keluarga dalam keadaan selamat.
Baca Juga: 7 Hari Eril Hilang, Keluarga Ridwan Kamil Sudah Konsultasi ke Ulama
Sholat gaib ini dilakukan bukan karena kondisi Eril yang masih belum ditemukan, namun sebagai ikhtiar dan doa untuk menolong Eril agar segera ditemukan dan dapat kembali ke keluarganya.
Sebelum melakukan sholat gaib, alangkah baiknya untuk mengetahui niat sholat gaib terlebih dahulu. Berikut ini bacaan niat sholat gaib beserta tata cara pelaksanaannya yang dapat diketahui.
Niat Sholat Gaib
Sebelum melaksanakan sholat gaib, umat muslim dapat membaca niat sholat gaib terlebih dahulu. Niat sholat gaib berbeda-beda seiring dengan perbedaan jenis kelamin jenazah, menjadi makmum/imam, atau sholat sendiri. Dilansir dari laman NU Online, berikut ini bacaan niat sholat gaib.
Jenazah laki-laki, maka bacaan niatnya:
Baca Juga: Pencarian Emmeril Khan Mumtadz Memasuki Hari ke-6, MUI Ajak Masyarakat Gelar Shalat Gaib
“Ushallî ‘alâ mayyiti (fulân) al-ghâ-ibi arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.”
Artinya, “Saya menyalati jenazah (nama) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
Jenazah perempuan, maka bacaan niatnya:
“Ushalli ‘ala mayyitati ‘fulanah’ al-ghaibati arba’a takbiratin fardhal kifayâti imaman/ma’muman lillahi ta’ala.”
Artinya, “Saya menyalati jenazah (nama) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
Jika jenazahnya merupakan dua laki-laki atau satu laki-laki dan satu perempuan atau dua perempuan, maka bacaan niatnya:
“Ushallî ‘alâ mayyitaini/mayyitataini ‘Fulânin wa Fulânin—Fulân wa Fulânah/Fulanâh wa Fulânah’ al-ghaibaini/al-ghaibataini arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.”
Artinya, “Saya menyalati dua jenazah (nama) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
Jika jenazahnya banyak seperti korban bencana alam, maka bacaan niatnya:
“Ushallî ‘alâ jamî’i mautâ qaryati kadzâl ghaibînal muslimîna arba’a takbîrâtin fardhal kifayâti imâman/ma’mûman lillâhi ta’âlâ.”
Artinya, “Saya menyalati seluruh umat muslim yang jadi korban di desa (nama desanya) yang berada di tempat lain empat takbir dengan hukum fardhu kifâyah sebagai imam/makmum karena Allah ta’âlâ.”
Apabila dirasa sulit untuk melafalkan bacaan niat sholat gaib dengan bacaan bahasa Arab, umat muslim juga dapat menggunakan bacaan terjemahan dalam bahasa Indonesia maupun bacaan bahasa daerah masing-masing.
Demikian bacaan niat sholat ghaib beserta terjemahannya yang dapat dibaca saat melaksanakan sholat gaib untuk mendoakan seseorang. Semoga informasi di atas bermanfaat untuk kamu.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat