Suara.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk mewajibkan kembali upacara bendera di sekolah setiap hari Senin.
Megawati menilai upacara bendera saat ini hanya sekadar simbolik mengibarkan bendera Merah Putih, tidak dimaknai secara mendalam oleh generasi muda.
"Saya bicara dengan Pak Nadiem Makarim, aduh dulu ada setiap Senin anak-anak kita itu pasti ada upacara bendera, itu simbol lho, yang sekarang kayaknya ya sudah saja biarin bendera enteng Merah Putih, kalau dirobek sama musuh piye? Seperti kita merobek bendera Belanda pada 10 November," kata Megawati dalam Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB), Rabu (1/6/2022).
Presiden RI Kelima ini juga menyatakan nilai-nilai berbangsa dan bernegara yang terkandung dalam Pancasila di masyarakat saat ini semakin menurun.
Baca Juga: Megawati Minta Seluruh Rektor Memasukan Pancasila dalam Kurikulum: Jangan Sampai Terseret Arus Dunia
"Apa tidak ada lagi ya semangat heroik itu? saya suka malu kalau ngomong begini, sudah tua masih saja mulutnya gini, karena saya jiwanya masih penuh dengan semangat ingin membuat Indonesia yang saya cita-citakan seperti juga Indonesia Raya saya pikir hebat ya," ucapnya.
Sementara itu, Nadiem yang juga hadir di acara tersebut meminta generasi muda pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni ini untuk semakin membumikan nilai-nilai Pancasila meski perkembangan zaman dan teknologi semakin maju.
"Tapi kita harus akui bahwa zaman sudah berubah, generasi muda kita punya cara yang berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan. Oleh karena itu upaya untuk membumikan pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta perlu dilakukan," kata Nadiem.
Dia menyebut proses pembumian Pancasila kepada generasi muda ini tidak boleh menghilangkan esensi dan prinsip dasar dari Pancasila yang digagas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
"Bukan untuk mengurangi esensi dari ide beliau tapi untuk mewariskannya pada penerus Indonesia, dan itulah yang sekarang menjadi semangat pendidikan Pancasila yang kami terapkan melalui kebijakan Merdeka Belajar," jelasnya.
Oleh sebab itu, dia berharap setiap pelajar memenuhi 6 profil pelajar Pancasila yakni, beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; mandiri; bergotong-royong; berkebinekaan global; bernalar kritis; dan kreatif.