Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja mengeluarkan rompi baru. Rompi tersebut berwarna biru dan disebut sebagai simbol strategi baru dan kolaborasi dengan PLN.
Rompi biru itu diperuntukkan untuk PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pertama yang aktif dalam mencegah tindak korupsi di Tanah Air.
Sebagai simbolis komitmen antikorupsi, PLN mendapatkan Rompi Biru dari KPK sebagai bentuk komitmen PLN "Anti Pakai Rompi Orange" yang biasa dipakai KPK terhadap pelaku korupsi.
Penyematan rompi biru ini dilakukan oleh Pimpinan KPK, Nurul Ghufron kepada manajemen PLN, Selasa 31 Mei 2022.
Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Wali Kota Ambon Selama 40 Hari ke Depan
Pemberitaan soal rompi biru KPK tersebut sontak mendapatkan respons dari berbagai pihak.
Salah satunya mantan anggita DPR RI, Abdillah Toha pada akun Twitternya.
"Kagum terhadap kreatlivitas KPK. Negeri lain tidak mampu berpikir sejauh itu. Mereka mencegah korupsi dengan memperbaiki sistem pengawasan dan menghukum berat koruptor," tulis Abdillah Toha di Twitter pada Rabu (1/6/2022).
"Kita dengan membuat rompi baru. Jenius," tambahnya.
Tak hanya Abudillah Toha, Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) menilai rompi biru penangkal korupsi yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi adalah gimik belaka tanpa kinerja yang baik.
Baca Juga: Konsisten Cegah Tindak Korupsi, PLN Dapat Apresiasi KPK
"Rompi biru itu tidak perlu, berlebihan, sudah baik kok pura-pura dikasih bungkus baik. Hentikan gimik, narasi, atau ngeles seperti ini," kata Boyamin saat dihubungi, Selasa (1/6/2022).
Banyak pula publik yang berkomentar di sosial media terkait rompi biru KPK tersebut.
"Sebenernya yang lengkap lagi adalah memberantas korupsi di Indonesia dengan disain rompi baru dan mars KPK, koruptor dan calon koruptor pasti akan merinding ketakutan dan gak berani korupsi lagi," sindir warganet.
"KPK ini kok jadi banyak seremonial enggak penting. Seharusnya waktu dan energinya dipakai untuk perbaiki sistemnya, bukan seremoni seperti ini," imbuh warganet lain.
"Emang planningnya begitu. Dibuat enggak jelas biar masyarakat kayak kita enggak percaya lagi sama KPK. Biar nanti mudah dibubarinnya," balas wargnet.
"Membagongkan," tulis warganet di kolom komentar.
"Emang ngaruh ya kalo cuma bikin rompi baru," timpal lainnya.