Suara.com - Pencarian Eril atau Emmeril Kahn Mumtadz beberapa hari ke depan di sekitar Sungai Aare kemungkinan akan dilalui dengan hujan. Cuaca seperti itu akan sangat memengaruhi kondisi air di Sungai Aare.
Hal itu menurut prakiraan cuaca Swiss.
Kondisi cuaca di Kota Bern pada beberapa hari ke depan diprediksi akan hujan, dengan badai di area pegunungan.
Cuaca seperti itu akan sangat memengaruhi kondisi air di Sungai Aare.
“Polisi Maritim Bern akan melanjutkan pencarian intensif besok hari dengan metode yang sama dengan sebelumnya, yaitu patroli darat, perahu, dan drone. Keputusan menggunakan penyelam sangat situasional karena kondisi alam yang tidak menentu,” dalam pernyataan KBRI.
Baca Juga: Emmeril Kahn Mumtadz Belum Juga Ditemukan, Keluarga Ridwan Kamil: Kami Sudah Ikhlas
Selain terus memantau secara dekat pencarian oleh Polisi Maritim, Ridwan Kamil beserta istrinya Atalia, juga terus melakukan usaha mandiri untuk memeriksa langsung beberapa titik-titik potensial di sepanjang bantaran Sungai Aare.
Rute yang ditempuh oleh orang tua Eril termasuk rute darat dan beberapa wilayah perairan yang masih aman untuk dijelajahi manusia.
KBRI Bern mendapatkan kabar hilangnya Eril di Sungai Aare pada Kamis (26/5) pukul 11.24 waktu setempat.
Proses pencarian Eril oleh tim SAR melibatkan unsur polisi, polisi maritim, dan pemadam kebakaran, serta didukung oleh Pemerintah Kanton Bern. Upaya pencarian intensif masih berlangsung dan akan terus dilanjutkan.
Sebelumnya, Kepolisian Maritim Bern pastikan pencarian Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril masih terus dilakukan.
Baca Juga: Pihak Keluarga Akan Menyusul ke Swiss, Bantu Ridwan Kamil Temukan Eril
Bahkan Kepolisian Maritim Bern melibatkan berbagai komunitas untuk mencari Eril, anak Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil bertemu langsung dengan polisi Bern di salah satu boat house atau rumah kapal di wilayah Wohlensee.
Dalam peryemuan itu Polisi Maritim Bern juga memastikan bahwa berbagai komunitas di sepanjang bantaran sungai Aare telah terinformasikan dengan baik.
Demikian isi keterangan tertulis KBRI Bern, Rabu, merujuk pada nama panggilan Emmeril.
Menurut keterangan tersebut, Kepolisian Maritim juga menjalankan langkah-langkah untuk memperluas keterlibatan unsur masyarakat dalam upaya pencarian, seperti klub pendayung, klub pemancing, dan komunitas berkebun.
Hingga Selasa (31/5) pukul 19.00 waktu setempat, atau hari keenam sejak Emmeril dinyatakan hilang, pencarian masih terfokus di area di antara dua pintu air serta patroli intensif di wilayah setelah pintu air kedua Sungai Aare. (Antara)