Usai Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Jokowi Jalan Kaki ke Pohon Sukun Tempat Renungan Bung Karno

Rabu, 01 Juni 2022 | 10:36 WIB
Usai Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila, Jokowi Jalan Kaki ke Pohon Sukun Tempat Renungan Bung Karno
Presiden Jokowi mendatangi Taman Renungan Bung Karno setelah menggelar upacara Hari Lahir Pancasila. (Tangkapan layar/Youtube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Taman Renungan Bung Karno. Jokowi pun didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Dari siaran Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi dan Iriana serta rombongan berjalan kaki menuju Taman Renungan Bung Karno yang lokasinya berada di sebelah Lapangan Pancasila.

Sebelum menuju Taman Renungan Bung Karno, Jokowi dan Iriana tampak berfoto bersama dengan warga yang ada di lapangan tersebut. Di taman tersebut, terdapat satu pohon Sukun dengan 5 cabang yang di depannya ada patung Garuda Pancasila.

Di samping pohon terdapat kolam dan patung Bung Karno yang sedang duduk di pinggir kolam.

Seorang penutur menceritakan sejarah Taman Renungan Bung Karno. Ketika itu Bung Karno datang ke Ende pertama kali pada 14 Januari 1938. Lalu Bung Karno kembali ke Ende 12 tahun setelah itu.

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Bisa Berdiri Kokoh Jadi Negara Kuat Karena Sepakat Berlandaskan Pancasila

"Bung Karno kembali ke Ende setelah dibuang kembali ke Bengkulu, 12 tahun setelah itu beliau datang kembali ke Ende sebagai seorang presiden pertama Indonesia," kata penutur kepada Jokowi.

Penutur juga menceritakan saat kembali ke Ende, Bung Karno menemukan lima butir mutiara di Kota Ende dan merenungkan nila-nilai luhur Pancasila di bawah pohon Sukun. Bahkan Bung Karno, kata penutur berpesan agar menanam kembali Pohon Sukun jika pohon Sukun telah mati.

"Di hadapan ribuan penduduk Ende ketika itu, beliau (Bung Karno) mengungkapkan bahwa di kota ini aku temukan 5 butir mutiara dan di bawah pohon Sukun ini kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila. Ia juga berpesan ketika itu, apabila di suatu masa pohon Sukun ini mati, hendaklah ditanam kembali dengan pohon Sukun yang baru," ucap penutur.

Penutur melanjutkan bahwa pohon Sukun yang pertama telah mati pada tahun 1972. Pemerintah pun telah mencoba untuk menanam kembali, tetapi mati dan tidak tumbuh.

"Bupati Herman Joseph Gadi Djou meminta kepada sahabat-sahabat Bung Karno yang masih hidup ketika itu, untuk menanam kembali. Peristiwa penanaman kembali terjadi pada 17 Agustus 1980. Dan pohon Sukun itu tumbuh hingga saat ini," kata penutur.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Pancasila Berasal dari Nilai Luhur Nenek Moyang Kita

Bahkan kata penutur, pohon Sukun tumbuh dengan lima cabang.

"Uniknya, pohon Sukun ini tumbuh dengan 5 cabang. Bagi orang Ende, ini membuktikan bahwa Ende memang benar-benar rahimnya Pancasila," ungkap penutur

Untuk diketahui, Taman Renungan Bung Karno merupakan tempat Bung Karno kerap merenung dan duduk seraya membaca buku di bawah Pohon Sukun selama empat tahun dalam pengasingan di Kota Ende.

Di bawah Pohon Sukun yang memiliki lima cabang, Bung Karno merenung dan mengisi waktu luangnya saat pengasingan.

Bung Karno juga menyukai tempat ini karena terletak agak tinggi dan menghadap ke teluk sehingga dapat melihat pemandangan lepas ke laut. Di bawah pohon Sukun, Bung Karno menemukan inspirasi dasar negara yang selanjutnya dirumuskan menjadi Pancasila.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI