Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tanggal 1 Juni 2022 merupakan peringatan Hari Lahir Pancasila. Peringatan itu dilakukan di Kota Ende lantaran merupakan kota yang bersejarah.
Di mana Presiden pertama yang juga proklamator kemerdekaan Soekarno merumuskan Pancasila di Kota Ende.
"Bung Karno proklamator kemerdekaan bapak pendiri bangsa merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara," ujar Jokowi dalam amanat Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang disiarkan dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (1/6/2022).
Jokowi pun mengajak seluruh anak bangsa bersama-sama membumikan Pancasila serta mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Ia menegaskan Pancasila bukan hanya telah mempersatukan bangsa Indonesia. Namun Pancasila kata Jokowi juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian.
"Ini sudah dibuktikan berkali dalam perjalanan sejarah bangsa, bahwa bangsa dan negara kita bisa berdiri kokoh menjadi negara kuat karena kita sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila," ucap Jokowi.
Karenanya Jokowi selalu mengingatkan untuk betul-betul mengamalkan dan memperjuangkan Pancasila yang diwujudkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan. Yaitu dengan mengimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan dan juga menjiwai interaksi antar sesama anak bangsa.
"Inilah tugas kita bersama, seluruh komponen bangsa, menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh tumpah darah Indonesia," ungkapnya.
Dalam amanatnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyinggung soal pandemi Covid-19 yang sepenuhnya belum berakhir, adanya krisis energi dan pangan serta perang Ukraina.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri: Pancasila Berasal dari Nilai Luhur Nenek Moyang Kita
"Saat ini menghadapi situasi dunia yang bergejolak pandemi covid belum sepenuhnya berakhir dan diikuti oleh krisis energi dan pangan serta ancaman kemiskinan ekstrem dan kelaparan dan juga perang di Ukraina," tutur Jokowi.