Atas permintaan Partai Hijau, pemerintah juga akan mempresentasikan strategi dalam memperkuat keamanan siber Jerman, pertahanan sipil, dan bantuan untuk mitra luar negeri, yang akan dibiayai dari anggaran federal.
"Bersama-sama, kami memastikan bahwa Bundeswehr akan diperkuat di tahun-tahun mendatang dengan investasi tambahan €100 miliar," bunyi pernyataan bersama dari seluruh koalisi pemerintah dan aliansi konservatif CDU/CSU.
“Dengan penambahan anggaran itu, target NATO 2% [dari PDB pengeluaran militer] akan tercapai pada rata-rata multi-tahun.”
Mengapa Jerman menaikkan pengeluaran militer? Scholz mengumumkan bahwa pemerintah akan meningkatkan pengeluaran militernya selang dua hari setelah tank Rusia meluncur ke Ukraina.
Scholz juga berkomitmen bahwa Jerman akan membelanjakan 2% dari PDB per tahunnya untuk anggaran pertahanan, yang ditandatangani oleh semua anggota NATO pada tahun 2006, di mana Jerman belum ikut menyetujui komitmen tersebut pada waktu itu.
"Jelas kita perlu berinvestasi lebih banyak secara signifikan dalam keamanan negara kita untuk melindungi kebebasan dan hak demokrasi kita," ungkap Scholz.
Sebelumnya, Jerman sering dikritik oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO lainnya karena tidak cukup berinvestasi dalam hal pertahanan.
Pada tahun 2022, Jerman telah menyiapkan anggaran sebesar €53 miliar untuk Kementerian Pertahanan, di mana anggaran meningkat 3,2% dari tahun lalu.
Agar dapat memenuhi target 2% komitmen NATO, Jerman perlu menghabiskan sekitar €70 miliar per tahun. Jika disetujui oleh parlemen, pengeluaran tambahan tersebut akan menjadi lompatan terbesar dalam pengeluaran militer Jerman sejak Perang Dunia ke-II. kp/ha (AFP, dpa, Reuters)
Baca Juga: Eropa Terancam Krisis Pangan, Rusia Bahas Ekspor Gandum Ukraina dengan Prancis dan Jerman
