5 Fakta Lukisan Mona Lisa Dilempari Kue oleh Pria, Pelaku Menyamar Jadi Nenek

Selasa, 31 Mei 2022 | 18:21 WIB
5 Fakta Lukisan Mona Lisa Dilempari Kue oleh Pria, Pelaku Menyamar Jadi Nenek
Lukisan Mona Lisa dilempari kue (Twitter/@klevisl007)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lukisan legendaris Mona Lisa yang dilukis oleh Leonardo Da Vinci berabad-abad yang lalu dilempari kue oleh seorang pria pada Minggu (29/5/2022), waktu lokal Prancis. Insiden tersebut terekam oleh ponsel ribuan pengunjung museum Louvre yang menjadi tempat menyimpan lukisan zaman Rennaisance tersebut.

Pria tersebut akhirnya diamankan oleh petugas keamanan museum usai melakukan aksinya di tengah kerumunan pengunjung lainnya.

Apa sebenarnya yang mendorong pria tersebut melakukan aksi nekat itu? Bagaimana ia bisa lolos dari pengawasan petugas keamanan? Simak jawabannya di deretan fakta lukisan Mona Lisa dilempari kue berikut.

1. Pelaku sempat menyamar sebagai seorang perempuan paruh baya

Melansir dari Reuters pada (31/5/2022), kronologinya bahwa pelaku mengelabui penjaga dengan menyamar sebagai seorang nenek. Ia mengenakan rambut palsu dan menggunakan kursi roda agar tidak tampak mencurigakan di mata para penjaga keamanan.

2. Viral di media sosial

Aksi nekat pria tersebut viral di media sosial usai direkam dan diunggah melalui akun Twitter @klevisl007. Video yang menampakkan lukisan Mona Lisa berlumuran krim tebal berwarna putih tersebut ditonton oleh 1,9 juta pasang mata.

"Kejadian ini sungguh gila bagiku. Bayangkan saja ada seorang pria berdandan seperti nenek-nenek melompat dari kursi roda, mencoba memecahkan kaca pengaman lukisan Mona Lisa, hingga melumurinya dengan kue sebelum ditangkap tim keamanan dan melemparkan bunga mawar ke mana-mana," tulis keterangan akun tersebut.

3. Pelaku berniat untuk protes tentang perubahan iklim

Baca Juga: Potret Mona Lisa Dilumuri Kue oleh Seorang Pria yang Menyamar Menjadi Nenek

Diketahui bahwa pria tersebut melancarkan aksi nekatnya sebagai bentuk protes terhadap perubahan iklim yang tengah melanda permukaan bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI