Climate Doomer Menjadi Tren, Apa Sebabnya dan Mengapa Tidak Bisa Dibiarkan?

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 17:42 WIB
Climate Doomer Menjadi Tren, Apa Sebabnya dan Mengapa Tidak Bisa Dibiarkan?
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang-orang yang sangat pesimistis dengan upaya mengatasi perubahan iklim, yang disebut "climate doomer", yakin bahwa dunia telah kalah dalam pertempuran melawan pemanasan global. Pandangan itu salah. Namun, sementara hal tersebut viral di dunia maya, ada kelompok yang melawan sikap itu.

Saat berjalan sambil mengenakan topi Jurassic Park, Charles McBryde mengangkat ponselnya, menatap kamera, dan menekan tombol rekam.

"Oke, TikTok, aku butuh bantuanmu."

Charles berusia 27 tahun dan tinggal di California, AS. Video TikToknya yang unik tentang berita, sejarah, dan politik telah membuatnya mendapatkan lebih dari 150.000 pengikut.

Baca Juga: Percepat Inovasi untuk Aksi Perubahan Iklim, Yuk Ikutan Climate Hack

Dalam sebuah video yang direkam pada Oktober 2021, dia memutuskan sudah waktunya untuk membuat pengakuan.

"Saya seorang climate doomer," katanya. "Sejak sekitar 2019, saya percaya bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan untuk benar-benar mengatasi perubahan iklim dalam skala global."

Climate doomism adalah gagasan bahwa kita telah melewati batas kemampuan untuk menghadapi pemanasan global - dan bahwa umat manusia kemungkinan besar akan punah.

Para ilmuwan mengatakan hal itu salah, tapi secara online argumen seperti itu semakin banyak disuarakan.

Baca juga:

Baca Juga: Apa Itu Climate Change? Rayakan Hari Bumi 2022 dengan Memahami Bahaya Perubahan Iklim

'Beri saya harapan'

Charles mengaku kewalahan, cemas, dan tertekan oleh isu pemanasan global, tetapi dia lalu membuat permohonan.

"Saya meminta para aktivis dan ilmuwan di TikTok untuk memberi saya harapan," katanya. "Tolong yakinkan saya bahwa ada sesuatu di luar sana yang layak diperjuangkan, bahwa pada akhirnya kita bisa meraih kemenangan atas hal ini, meski hanya sementara."

Dan tidak lama kemudian seseorang menjawab.

Menghadapi kaum 'doomer'

Alaina Wood adalah ilmuwan kelestarian yang berbasis di Tennessee. Di TikTok dia dikenal sebagai thegarbagequeen (ratu sampah).

Setelah menonton video Charles, dia mengunggah balasan, menjelaskan secara sederhana mengapa Charles salah.

Alaina kerap melawan paham climate doomism. Dia menganggap itu sebagai sebuah misi yang harus dia dia jalankan.

"Orang-orang menyerah pada aktivisme, mereka mengatakan, 'Saya tidak tahan lagi... Ini terlalu berlebihan...' dan 'Jika memang sudah terlambat, mengapa saya harus mencoba melakukannya?'" kata dia mengutip pernyataan sebagian orang. "Doomism pada akhirnya mengarah pada tidak membuat upaya-upaya mengatasi perubahan iklim, yang merupakan kebalikan dari apa yang kita inginkan."

Mengapa belum terlambat?

Ilmuwan iklim Dr Friederike Otto, yang bekerja untuk Panel Antar-pemerintah PBB tentang Perubahan Iklim, mengatakan: "Saya kira hal itu tidak bisa membantu kita dengan langsung merasa bahwa perubahan iklim akan menyebabkan kepunahan umat manusia."

Dalam laporan terbarunya, IPCC menyusun rencana terperinci yang diyakini dapat membantu dunia menghindari dampak terburuk dari kenaikan suhu.

Ini melibatkan pengurangan emisi gas rumah kaca secara "cepat, mendalam, dan segera". Emisi gas rumah kaca terjadi ketika panas matahari terperangkap dan membuat bumi jadi lebih panas.

"Tidak dapat disangkal bahwa ada perubahan besar di seluruh dunia, dan beberapa di antaranya tidak dapat diubah," kata Dr Otto, yang juga merupakan dosen senior ilmu iklim di Grantham Institute for Climate Change and the Environment.

"Tidak berarti dunia akan berakhir, tetapi kita harus beradaptasi dan kita harus berhenti menghasilkan emisi gas rumah kaca."

Merasa tidak yakin akan upaya mengatasi perubahan iklim

Tahun lalu, Pusat Penelitian Pew di AS mengadakan jajak pendapat yang mencakup 17 negara, dengan fokus pada sikap terhadap perubahan iklim.

Sebagian besar responden mengatakan mereka bersedia mengubah cara hidup untuk mengatasi masalah tersebut.

Namun, ketika ditanya seberapa yakin upaya tersebut akan mengurangi dampak pemanasan global secara signifikan, lebih dari setengahnya mengaku tidak yakin.

Doomism memanfaatkan dan membesar-besarkan perasaan putus asa itu. Dalam kasus Charles, semuanya dimulai dari komunitas di Reddit yang membahas soal potensi runtuhnya peradaban.

"Bahasa paling apokaliptik yang saya temukan sebenarnya berasal dari mantan ilmuwan iklim," kata Charles.

Baca juga:

Mustahil untuk mengetahui apakah orang yang mempublikasikan pesan yang dibaca Charles adalah ilmuwan tulen.

Namun, unggahan itu memiliki dampak yang serius pada dirinya. Dia mengakui: "Saya pikir saya jatuh ke dalam situasi yang membingungkan."

Alaina Wood, seorang ilmuwan kelestarian, mengatakan kisah Charles itu bukanlah hal yang aneh.

"Saya jarang menghadapi situasi seperti ini atau bentuk misinformasi lainnya [di media sosial]," katanya. "Ini bukan orang yang mengatakan, 'Bahan bakar fosil tidak menyebabkan perubahan iklim' ... tapi mereka yang jutsru mengatakan, 'Ini sudah terlambat'."

TikTok melarang pemberian informasi yang salah, yang menyebabkan kerugian. Kami mengirimi perusahaan tersebut beberapa video yang telah dibantah oleh Alaina di masa lalu. Tidak ada yang ditemukan melanggar aturan.

TikTok mengatakan pihaknya bekerja dengan pemeriksa fakta terakreditasi untuk "membatasi penyebaran informasi iklim yang salah atau menyesatkan".

Muda dan pesimistis

Meskipun bentuknya beragam (dan dengan demikian sulit untuk diukur secara akurat), Alaina mengatakan doomism sangat populer di kalangan anak muda.

"Ada orang-orang yang merupakan aktivis iklim dan mereka sangat takut. Mereka ingin membuat perubahan, tetapi mereka merasa perlu menyebarkan konten berbasis rasa takut untuk melakukannya," katanya.

"Lalu ada orang yang tahu bahwa ketakutan pada umumnya menjadi viral, dan mereka hanya mengikuti tren, bahkan ketika mereka pun tidak memahami sains."

Saya telah menonton beberapa video yang dibantah oleh Alaina. Kebanyakan, video-video itu menampilkan pengguna muda yang menyuarakan keputusasaan tentang masa depan.

"Biarkan saya memberi tahu Anda mengapa saya tidak tahu apa yang ingin saya lakukan dengan hidup saya dan mengapa saya tidak berencana," kata seorang perempuan muda. "Pada 2050, sebagian besar dari kita harus tenggelam akibat pemanasan global." Namun, itu terlalu dibesar-besarkan dari apa yang sebenarnya dikatakan oleh para ilmuwan iklim kepada kita.

"Banyak dari hal itu sering kali merupakan humor yang fatalistik, tetapi orang-orang di TikTok menafsirkannya sebagai fakta," kata Alaina.

Apakah Charles masih termasuk orang-orang yang salah tafsir, setelah menyaksikan sanggahan Alaina? Apakah dia masih menjadi seorang climate doomer?

"Tidak," katanya kepada saya. "Saya telah meyakinkan diri sendiri bahwa kita bisa keluar dari kondisi ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI