Sebut Pemerintah Indonesia Tidak Peduli, Pengungsi Afghanistan: Kami Tunggu Sampai UNHCR Menjawab

Selasa, 31 Mei 2022 | 14:44 WIB
Sebut Pemerintah Indonesia Tidak Peduli, Pengungsi Afghanistan: Kami Tunggu Sampai UNHCR Menjawab
Pengungsi asal Afghanistan masih bertahan di belakang gerbang Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jakarta untuk melakukan aksi meski hujan mengguyur. (Suara.com/Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pengungsi asal Afghanistan masih tetap bertahan di belakang gerbang Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Kuningan, Jakarta Selatan, meski hujan turun pada Selasa (31/5/2022) siang. Mereka tetap akan berunjuk rasa sampai pihak UNHCR datang dan menjawab tuntutan para pengungsi.

"Kami akan bertahan sampai UNHCR menjawab tuntutan kami," kata salah satu pengungsi bernama Kemran (20) di lokasi.

Tuntutan para pengungsi masih serupa dengan serangkaian aksi sebelumnya, yakni meminta segera dikirimkan ke negara ketiga atau negara penerima suaka pengungsi. Dalam hal ini, Kemran juga menyebut Pemerintah Indonesia tidak peduli dengan para pengungsi.

"Pemerntah Indonesia tidak peduli. Kami sudah lebih 10 tahun hanya menunggu saja, tidak ada yang menjawab. Sudah 17 pengungsi sudah bunuh diri dan tidak ada yang mau tahu. Kami demo, UNHCR harus dengar suara kami," beber dia.

Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur Kuningan, Massa Pengungsi Afghanistan Tetap Aksi di Kantor UNHCR

Pantauan Suara.com massa yang terdiri dari anak-anak, ibu-ibu, hingga perempuan dan pria dewasa berlindungan pada spanduk tuntutan agar mereka tidak basah oleh hujan. Massa juga ada yang berlindung menggunakan payung -- bahkan ada yang rela basah-basahan.

Puluhan pengungsi asal Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa di gerbang belakang Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022) hari ini. (Suara.com/Arga)
Puluhan pengungsi asal Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa di gerbang belakang Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (31/5/2022) hari ini. (Suara.com/Arga)

Sang orator tetap memegang pengeras suara dan mengajak massa aksi untuk tetap berteriak. Hal itu kemudian diikuti massa aksi yang masih bertahan di lokasi.

"UNHCR, UNHCR, Wake up. Wake up," teriak orator dan kemudian diikuti massa.

"We are human, we are human. Help us, help us," sambungnya.

Massa mulai berkumpul di lokasi sejak pukul 10.00 WIB dan memulai unjuk rasa pada pukul 11.00 WIB.

Baca Juga: Tak Lolos Seleksi Calon Bintara Polri karena Disebut Buta Warna, Fahri Akhirnya Mengadu ke DPR

Para peserta aksi yang turun ke jalan juga beragam. Mulai dari anak-anak, ibu-ibu, hingga perempuan dan pria dewasa. Massa aksi juga membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan tuntutan yang mereka suarakan.

Misalnya, "UNHCR WAKE UP", "10 YEARS ENOUGH", hingga "UNHCR & IOM! STOP KILLING REFUGEES GRADUALLY". Orator dari massa aksi juga menyampaikan tuntutan lewat pengeras suara.

Sejumlah personel dari Polsek Metro Setiabudi dan security gedung UNHCR turut melakukan pengamanan.

Unjuk rasa yang digelar pengungsi Afganistan bukan kali pertama, sebelumnya mereka juga sudah menggelar aksi. Pada 19 Januari dan 31 Maret 2022 lalu mereka juga menggelar unjuk rasa di depan Kantor Amnesty Internasional Nasional.

Tuntutannya meminta agar lembaga tersebut mendesak UNCHR mengirimkan mereka ke negara ketiga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI