6 Fakta Siswa Tak Lolos Tes Calon Bintara Polri, Alasannya Disebut karena Buta Warna Parsial

Selasa, 31 Mei 2022 | 13:45 WIB
6 Fakta Siswa Tak Lolos Tes Calon Bintara Polri, Alasannya Disebut karena Buta Warna Parsial
Siswa digagalkan dari pendidikan kepolisian (Instagram/jurnalisjunior)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang calon Bintara bernama Fahri Fadilah Nur Rizki alias Fahri (21) gigit jari lantaran dirinya gagal meraih cita-citanya bergabung dalam kepolisian.

Malangnya, Fahri merupakan siswa pendidikan kepolisian terbaik di antara rekan-rekan seperjuangannya. Pasalnya, Fahri memperoleh peringkat 35 dari 1.200 peserta.

Perjuangan Fahri untuk bergabung bersama Polri harus kandas setelah ia gagal pada gelombang dua.

Lantas, apa yang melatarbelakangi Fahri gagal lolos jadi Bintara? Simak deretan fakta calon Bintara gagal masuk kepolisian berikut.

Baca Juga: Tak Lolos Seleksi Calon Bintara Polri karena Disebut Buta Warna, Fahri Akhirnya Mengadu ke DPR

1. Berita Fahri gagal jadi Bintara viral di media sosial

Kabar Fahri, siswa pendidikan kepolisian berprestasi yang gagal lanjut menjadi Bintara sempat viral di media sosial.

Sebuah kanal akun Instagram bertajuk @jurnalisjunior menampilkan Fahri ditemani sang ibu menceritakan pengalaman pahitnya sekaligus memohon keadilan atas gagalnya Fahri lanjut menjadi Bintara.

"Assalamualaikum, saya siswa Bintara Polri yang digagalkan, yang terhormat kepada bapak presiden, kepada bapak Kapolri, saya siswa Bantara Polri yang digagalkan saat ketika mau berangkat pendidikan," ujar Fahri.

2. Telah berjuang selama enam bulan

Baca Juga: Berjuang Mati-matian, 6 Fakta di Balik Fahri Gagal Masuk Calon Bintara Polri

Perjuangan Fahri sebagai seorang siswa pendidikan kepolisian yang berprestasi harus terhenti meski dia telah berjuang selama enam bulan lamanya.

"Saya sudah dinas selama enam bulan dan saat mau berangkat pendidikan nama saya digantikan orang yang sudah gagal," imbuhnya

Fahri juga mengaku bahwa ia telah mempersiapkan semua tahapan pendidikan dan berjuang sejak 2018 silam.

3. Nama Fahri digantikan dengan siswa yang sudah gagal

Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga, nama Fahri ternyata diganti dengan siswa yang seharusnya sudah dinyatakan gagal untuk lanjut ke tahapan berikutnya.

Tapi ketika gelombang dua, nama saya digantikan oleh orang yang sudah gagal," ujar Fahri sambil menahan tangis.

4. Alasan Fahri gagal disebut karena kondisi penyakit

Fahri kemudian mengungkap alasan Fahri gagal jadi Bintara disebut karena memiliki kondisi penyakit.

"Saya sudah lolos nama saya digantikan karena ada penyakit tertentu," tulis keterangan dalam cuplikan video.

Namun, Fahri mengaku bahwa dirinya telah diperiksa saat tes kesehatan dan tak hasil tidak menunjukkan penyakit tersebut.

"Saya diperiksa di RS lain dan militer tidak ditemukan penyakit tersebut," imbuh dalam video.

5. Polri sebut Fahri mengidap buta warna parsial

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mewakili Polri akhirnya buka suara terhadap penolakan Fahri.

Endra menyebut bahwa Fahri memiliki kondisi buta warna parsial yang menyebabkannya tidak dapat lanjut bergabung menjadi aparat kepolisian.

"Hasil temuan supervisi tersebut yang dilakukan di RS Polri. Hasilnya yang dipimpin dokter Susan selaku spesialis mata hasilnya buta warna parsial. Ini yang membuat yang bersangkutan tidak bisa mengikuti pendidikan. Karena ini syarat mutlak untuk anggota Polri adalah harus tidak buta warna ini syarat utama dari sisi kesehatan yang harus dipahamkan," terang Endra.

6. Fahri Mendatangi DPR

Fahri Fadillah Nur Rizki, pemuda yang tiba-tiba dinyatakan gagal menjadi Bintara Polri akan mendatangi DPR RI untuk mengadukan nasibnya, hari ini, Senin (31/5/2022). Hal itu disampaikan oleh Anggota DPR RI, Hillary Briggita Lasut.

Kepada Suara.com, Brigggita mengaku sebelumnya telah berkomunikasi dengan Fahrifadillah.

 Kedatangan Fahrifadillah juga sekaligus untuk menyerahkan bukti-bukti kelulusannya menjadi Bintara Polri.

"Hari ini kami janjian di kantor DPR untuk memverifikasi lanjut bukti-bukti yang dikirim via online," kata Briggita, saat dihubungi Suara.com, Senin siang. 

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI