Suara.com - Warga Iran masih terus melampiaskan kemarahan mereka di Iran barat daya sementara korban tewas dalam menara yang ambruk di Abadan naik menjadi 31 orang.
Kantor berita IRNA Senin (30/5) mengatakan bahwa dua jenazah lagi ditemukan ketika dilakukan pencarian, dan satu tubuh lainnya berhasil ditemukan tetapi masih harus dikeluarkan dari puing-puing.
Pejabat mengatakan, lebih dari 30 orang masih belum ditemukan.
Ambruknya sebuah bagian besar dari bangunan bertingkat sepuluh Metropol yang sedang dibangun merupakan salah satu bencana paling mematikan di Iran selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Korban Gedung Runtuh di Iran Bertambah, Tercatat 10 Orang Tewas Tertimpa Reruntuhan
Kecelakaan pada 23 Mei itu telah memicu protes selama satu minggu di Abadan sementara negara itu masih dirongrong oleh kenaikan harga pangan dan isu ekonomi lainnya di tengah-tengah sanksi berat yang diberlakukan AS sehubungan program nuklir Iran.
Seorang pejabat yang diutus oleh Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei pada 29 Mei disambut dengan teriakan dan cemoohan oleh pemrotes, yang menyebut kepemimpinan negara itu “tidak punya malu.”
Harian yang berbasis di Teheran, Hamshahri dan kantor berita Fars mengatakan, pemrotes menyerang panggung di mana TV pemerintah memasang kamera, sehingga siarannya terputus.
Abadan terletak di provinsi Khuzestan yang kaya minyak, tempat tinggal minoritas Arab, yang sejak lama mengeluh bahwa mereka diperlakukan sebagai warga kelas dua. (Sumber: VOA)
Baca Juga: Bangunan 10 Lantai di Iran Ambruk, Lima Tewas dan 80 Orang Lainnya Terjebak