Surat Al Mujadalah Ayat 11: Bacaan Latin, Arti hingga Adab Menghadiri Majelis dan Menuntut Ilmu

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 09:07 WIB
Surat Al Mujadalah Ayat 11: Bacaan Latin, Arti hingga Adab Menghadiri Majelis dan Menuntut Ilmu
Surat Al Mujadalah ayat 11 - Ilustrasi Islam. (Pixabay/freebiespic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagaimana adab menghadiri majelis menurut Islam? Semua ini dijelaskan dalam surat Al Mujadalah ayat 11, seperti yang dimuat dalam situs Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara. Mari kita simak!

Surat Al Mujadalah ayat 11 tak hanya menjelaskan tentang adab seseorang dalam menghadiri majelis, tapi juga menunjukkan bagaimana pentingnya ilmu dalam pandangan Islam.

Surat Al Mujadalah Ayat 11

Sebelum membahas maknanya, mari kita ketahui dahulu bacaan Surat Al Mujadalah ayat 11 dan artinya secara umum. Berikut ini bacaan latin surat Al Mujadalah ayat 11:

Yaa ayyuhallaziina aamanuu izaa qiila lakum tafassahuu fil-majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum, wa izaa qiilansyuzuu fansyuzuu yarfa'illaahullaziina aamanuu mingkum wallaziina uutul-'ilma darajaat, wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir

Arti surat Al Mujadalah ayat 11 adalah:

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Turunnya surat ini berkaitan dengan majelis Rasulullah di serambi Masjid Nabawi, hari Jumat. Kala itu, datang sejumlah sahabat ahli badar yang diberi tempat istimewa oleh Rasulullah.

Ketika para ahli badar ini datang dan mengucap salam, mereka menjawab salamnya, namun tak memberi tempat duduk pada ahli badar tersebut.

Baca Juga: Ciri-ciri Pembelajar, Apakah Kamu Salah Satunya?

Melihat hal itu, Rasulullah meminta sahabatnya yang lain untuk bangkit dan memberi tempat duduk untuk para ahli badar. Beberapa yang munafik menuduh ini tak adil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI